Menkes Mohon Maaf Soal Ponten E dari Kemenkes Kepada DKI

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
28 May 2021 17:50
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Tangkapan Layar Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan tingkat tes atau pemeriksaan dan vaksinasi Covid-19 tertinggi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan dalam klarifikasinya terkait pemberian nilai E Kemenkes terhadap DKI Jakarta terkait penanganan Covid-19.

"Saya lihat banyak hal-hal yang dilakukan dengan baik. DKI adalah daerah yang testing-nya paling tinggi," kata dia melalui konferensi video, Jumat (28/5/2021). "Kemudian vaksinasi, saya bilang tiga provinsi yang paling agresif cepat adalah DKI, Bali, dan Yogya," lanjut Budi.

Dalam penanganan pandemi, menurut dia,testing dan vaksinasi merupakan dua unsur yang harus lakukan secara bersamaan. Begitu pula dengan penerapan pelayanan kesehatan yang baik dan penerapan protokol kesehatan. Dan menurutnya, upaya DKI dalam mendorong pemeriksaan Covid-19 sudah sangat baik.

Mengutip data Pemprov DKI Jakarta, 67.199 orang di ibu kota menjalani pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) dalam sepekan. Angka tersebut sudah enam kali lipat dari standar yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan standar pemeriksaan di DKI Jakarta minimum 10.645 orang dalam sepekan.



Sementara terkait vaksinasi, Budi mengatakan DKI Jakarta merupakan provinsi dengan pencapaian vaksinasi terhadap lanjut usia (lansia) paling tinggi dibanding provinsi lain.

"[Vaksinasi] Lansia paling tinggi di DKI, lebih dari 60 persen disuntik. Berkali-kali saya sampaikan lansia paling rentan," katanya.

Atas pencapaian tersebut, Budi pun menyatakan apresiasi terhadap seluruh aparat pemerintahan, tenaga kesehatan, rumah sakit hingga puskesmas di DKI Jakarta yang telah berjibaku menangani pandemi.

Ia mengatakan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang disebabkan oleh kementeriannya. Budi mengatakan penilaian yang diberikan kepada DKI bukan untuk mengukur kinerja, tapi menentukan risiko penularan.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahaya! Ruang Isolasi & ICU Covid-19 di Banyak RS Mulai Penuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular