Bahaya! Ruang Isolasi & ICU Covid-19 di Banyak RS Mulai Penuh

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 December 2020 14:08
Petugas medis melayani pasien di RS Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (2/6/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi salah satu RS rujukan Covid-19 (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 dan ruang ICU di rumah sakit mulai penuh. Kondisi tersebut patut diwaspadai mengingat saat ini sedang memasuki libur panjang akhir tahun.

Demikian disampaikan BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers dari Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/12/2020).

"Mengenai pascaliburan, berdasarkan data yang kami amati, beberapa liburan panjang terakhir selalu terlihat ada lonjakan dari infeksi virus (corona) antara 30% sampai 40% lonjakan. Kenapa? karena mobilitas yang tinggi. Berbeda dengan kondisi sebelumnya, posisi tempat tidur isolasi khusus Covid-19 di banyak rumah sakit sudah cukup penuh. Demikian juga ICU sudah penuh," katanya.

Kapasitas TT IsolasiFoto: Kapasitas TT Isolasi
Kapasitas ICUFoto: Kapasitas ICU

Untuk mengantisipasi lonjakan itu, BGS menyatakan Kemenkes ingin memastikan dua hal.



Pertama, memastikan kesiapan RS di 34 provinsi di Indonesia. Kesiapan itu meliputi tempat tidur isolasi, ruang ICU, dokter, perawat, obat, dan alat pelindung diri (APD).

"Kita sedang persiapkan dari sekarang. Lonjakan infeksi akan terjadi 10-14 hari setelah liburan selesai. Jadi kalau liburan selesai sekitar 1 Januari atau 2 januari, akan terjadi (lonjakan infeksi) 16 Januari sampai 18 Januari. Kita ingin memastikan infrastruktur kesehatan di seluruh kota besar itu siap dan kami akan bekerja keras di liburan akhir tahun ini," kata BGS.

Kepada mereka yang sedang berlibur, eks Wamen BUMN ini menitipkan pesan agar lebih banyak beraktivitas di rumah dan mengurangi mobilitas bergerak selama 5-10 hari.

"Itu bisa membantu menekan lonjakan dari infeksi Covid-19 sesudah liburan panjang. Ini akan sangat membantu tenaga kesehatan, para dokter, perawat, yang bekerja keras nantinya kalau ada banyak pasien yang masuk rumah sakit. Setiap 100 orang yang terinfeksi sekitar 30% mesti dirawat rumah sakit, dan 5% dirawat di ICU," ujar BGS.

"Jadi kalau kita bisa sama-sama kurangi derajat infeksi, dan mobilitas tidak tinggi selama 10 hari pertama di 2021, itu akan sangat membantu," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tancap Gas! Menkes BGS Pastikan Kesiapan Vaksinasi Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular