Wow! Warga RI Rogoh Rp161 T/Tahun Demi Berobat ke Luar Negeri

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
19 March 2021 11:37
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia merupakan kontributor terbesar untuk kunjungan medis ke luar negeri. Total pengeluarannya mencapai Rp 161 triliun/tahun (US$ 11,5 miliar/tahun) dan 80% kunjungan adalah ke Malaysia.

Demikian terungkap dalam paparan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menjadi salah satu pembicara dalam Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum 2021 "BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi" yang berlangsung secara virtual pada Jumat (19/3/2021).

Oleh karena itu, BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, ingin mengembangkan rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan layanan unggulan. Kategorisasinya berdasarkan spesialisasi penyakit untuk memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia.



BLU RS KemenkesFoto: Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan



"Saya mau RS kita itu menjadi center of excellence ASEAN. Karena rumah sakit Kemenkes itu besar-besar. Harus jadi center of excellence bukan hanya di Indonesia kalau bisa di Asia, kalau bisa di dunia. Bikinlah satu jadi Mayo Clinic atau John Hopkins atau Anderson Hospital untuk cancer. Mimpinya harus ke sana dan kita buat program supaya bisa mencapai mimpi itu," ujar BGS.

"Jangan orang pergi ke Singapura, orang Singapura dong pergi ke Indonesia. Orang Australia dong datang ke Indonesia. Dokter kita jago-jago. Nah ini rumah sakit harus punya ambisi ke sana," lanjutnya.

Eks Wakil Menteri BUMN itu mengungkapkan, Kemenkes memiliki sejumlah RS yang spesifik seperti Rumah Sakit Kanker Dharmais maupun Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

"Saya sudah minta mereka fokus ke skill-skill subspesifik atau layanan unggulan yang mereka sudah masuk. Supaya itu tadi jangan kebanyakan keluar, dokter kita bagus-bagus kok," katanya.



"Cuma rumah sakit mesti membikin sistemnya supaya dokter-dokter yang hebat ini bener-bener bisa melakukan tugasnya dengan baik, nyaman, dan dengan penghasilan yang cukup. Sehingga mereka nggak usah ke mana-mana ya sehingga orang-orang yang datang ke RS-RS kita termasuk dari Asia," lanjut BGS.

Lebih lanjut, BGS mengaku telah berpesan dan akan mendorong agar ada kerja sama RS-RS Kemenkes dengan RS kelas dunia. Bukan hanya asal kerja sama.

Selain itu, BGS mengusulkan ada kerja sama pertukaran dokter.

"Nanti saya akan menghadap Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) saya akan minta LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) boleh nggak kalau dokter-dokter spesialis, yang penyakit-penyakit yang banyak wafatnya di Indonesia itu dikirim bisa dapat dari LPDP, tapi harus ke top hospital or top university in the world. Jantung Harapan Kita juga yang lainnya. Kita mau dilakukan ini," ujarnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tancap Gas! Menkes BGS Pastikan Kesiapan Vaksinasi Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular