
Kalau Lihat Data Ini, Pantas Giant Kibarkan Bendera Putih...

Well, data penjualan ritel memang masih berdarah-darah. Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2021 sebesar 187,9. Naik 6,1%dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Namun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), masih terkontraksi 14,6%. Kali terakhir penjualan ritel mampu tumbuh positif secara tahunan adalah pada November 2019. Artinya, kontraksi sudah terjadi selama 16 bulan beruntun.
Prospek penjualan ritel ke depan masih sangat menantang. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) yang hanya bergerak tipis-tipis.
IEP untuk tiga bulan mendatang pada Maret 2021 adalah 149, turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 150,5. Penyebabnya adalah berakhirnya musim perayaan Hari Raya Idul Fitri sehingga permintaan masyarakat menurun.
Sedangkan IEP untuk enam bulan ke depan pada Maret 2021 tercatat 151,6, naik sedikit ketimbang Februari 2021 yaitu 151,4. BI menilai pengusaha ritel masih wait and see karena belum adanya aturan baru terkait pembatasan kegiatan masyarakat pada September 2021 (enam bulan lagi).
Oleh karena itu, jangan heran kinerja industri ritel masih penuh tanda tanya. Sepanjang berbagai rambu-rambu larangan kegiatan masyarakat masih berlaku, sulit melihat industri ritel punya masa depan cerah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)