
Serapan Biodiesel B30 Sampai April Capai 29% dari Alokasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Serapan Fatty Acid Methyl Esters (FAME) untuk pencampuran di dalam diesel sebesar 30% atau dikenal dengan Biodiesel 30% (B30) sampai dengan April 2021 telah mencapai 2,68 juta kilo liter (kl). Artinya, serapan FAME mencapai 29,1% dari target tahun ini sebesar 9,2 juta kl.
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengatakan, capaian hingga bulan April 2021 ini lebih rendah daripada tahun lalu sebesar 2,9 juta kl.
"Sampai dengan Maret 1,98 juta kl, sementara sampai April 2,68 juta kl. Tahun 2020 (April) angkanya 2,9 juta kl," paparnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/05/2021).
Feby menyebut, penurunan serapan sampai April 2021 dikarenakan terjadinya penurunan permintaan diesel di awal tahun. Pasalnya, pada awal tahun 2020 belum terjadi pandemi yang membuat konsumsi diesel masih tinggi.
"Terjadi penurunan demand di awal tahun. 2020 bulan Januari dengan realisasi 555.610 kl, sedangkan bulan Januari 2021 sebesar 698.808 kl," lanjutnya.
Menurutnya, meski capaian baru 2,68 juta kl per April, namun belum ada rencana untuk merevisi target serapan biodiesel tahun ini yang telah ditetapkan sebesar 9,2 juta kl. Dia menyebut, belum ada arahan dari pimpinan untuk melakukan revisi, sehingga masih akan menggunakan target 9,2 juta kl untuk penyerapan FAME tahun ini.
"Untuk revisi target biodiesel belum ada arahan dari pimpinan, masih menggunakan angka 9,2 juta kl," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sampai dengan 20 Mei 2021, serapannya naik menjadi 3,01 juta kl. Sementara Mei 2020 serapan sebesar 3,58 juta kl.
"Kalau periode tahun 2020 sampai dengan bulan Mei sebesar 3.582.047 kl. Realisasi penyaluran biodiesel sampai dengan tanggal 20 Mei 2021 sebesar 3.014.914 kl. Ini belum close Mei," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan target penyerapan biodiesel pada 2021 lebih rendah dibandingkan dengan target 2020.
Hal ini dipicu lebih rendahnya realisasi penyerapan biodiesel pada tahun 2020 dibandingkan target awal yang telah ditentukan.
"Penurunan tersebut disebabkan karena dampak pandemi Covid 19 yang diperkirakan pada tahun 2021 masih berlanjut," kata Dadan seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM.
Dia mengatakan, hingga akhir Desember 2020, penyerapan biodiesel domestik diperkirakan hanya sebesar 8,5 juta kl atau 88% dari target tahun yang ditetapkan sebesar 9,6 juta kl.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Biodiesel Domestik Dipatok 9,2 Juta KL di 2021