DEN: Ada 6 Kendala Dalam Wujudkan Industri Mobil Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia- Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan ada 6 kendala dan tantangan dalam mewujudkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Berbicara di Energy Corner yang mengambil tema "Mobil Listrik di Hilir EBT", Djoko Siswanti mengatakan tantangan pertama adalah investasi yang cukup besar dan waktu yang cukup pendek sesuai target Peraturan Presiden (Perpres) 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
"Kita sepakat akan bangun pabrik baterai tahun ini di Jabar, kendala adalah kita perlukan investasi dan waktu yang cukup mepet agar bisa sesuai dengan target Perpres 55," ujarnya Senin (24/5/2021).
Kendala kedua, tuturnya adalah masalah harga dari teknologi anyar untuk bisa terserap secara maksimal di masyarakat. Menurutnya, biaya dari infrastruktur mobil listrik yang masih belum seluruhnya terjangkau oleh masyarakat untuk digunakan. Contohnya adalah alat charger untuk mobil listrik di rumah masing-masing membutuhkan daya 5.000-7.000 Watt.
Tantangan berikutnya adalah infrastruktur pendukung daripada komponen industri mobil listrik yang masih memerlukan insentif dari Kementerian Keuangan.
"Saat ini infrasruktur yang sudah lengkap adalah kendaraan berbasis bahab bakar minyak, infrastruktur mulai dari BBM dari kilang, tranportasi hingga daerah 3T," ujarnya.
"Mereka (masyarakat) juga banyak bertanya tentang harga dan sebagainya ini tantangan tersendiri bagaimana sosialisasi ke masyarakat bahwa kendaraan listrik lebih ekonomis dan efisien," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Kemenperin: Kontribusi Mobil Listrik Diharapkan 20% di 2025
(dob/dob)