Cerita Menlu Retno Datangi Markas PBB Demi Rakyat Palestina

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 May 2021 16:45
Pernyataan Menlu RI Retno Marsudi dalam Pertemuan Majelis Umum PBB mengenai Palestina. (tangkapan Layar Youtube MoFA Indonesia)
Foto: Menlu RI Retno Marsudi dalam pertemuan Majelis Umum PBB mengenai Palestina di Gedung PBB, New York, AS, kemarin (tangkapan Layar Youtube MoFA Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menjadi salah satu negara yang paling aktif berjuang bagi keadilan masyarakat Palestina. Upaya menggalang dukungan terhadap Palestina terus dilakukan Indonesia bersama dengan negara lain.

Terbaru, Indonesia bersuara mengenai Palestina dalam pertemuan Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS), sejak Kamis (20/5/2021).

"Dalam pertemuan Majelis Umum PBB, saya sampaikan bahwa kehadiran saya ke Markas Besar PBB semata demi kemanusiaan, demi keadilan masyarakat Palestina," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi dalam taklimat media pada, Jumat (21/5/2021).

Retno penghentian kekerasan dan gencatan senjata, demi menyelamatkan nyawa masyarakat Palestina yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Bagi Indonesia, keamanan jiwa manusia selalu menjadi prioritas utama," ujarnya.

Retno menekankan jika isu utama dalam konflik Israel-Palestina adalah penjajahan. Ia memaparkan jika konflik antara Palestina dan Israel bersifat asimetris. Bagi Palestina, Israel adalah negara penjajah dan penindas.

"Masyarakat internasional berutang kepada bangsa Palestina yaitu sebuah kemerdekaan bangsa Palestina yang terus tertunda, untuk hidup berdampingan dan setara dengan kita semua," ujar Retno.

"Pendudukan dan agresi Israel yang terus berlangsung tidak hanya patut dikecam tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran berat hukum internasional yang memerlukan respons bersama dari semua negara," lanjutnya.

Dalam Majelis Umum PBB, Retno meminta majelis untuk mengambil tiga langkah konkret: hentikan kekerasan dan aksi militer Israel-Palestina, memastikan akses kemanusiaan dan perlindungan rakyat sipil Palestina, dan mendorong negosiasi multilateral yang kredibel.



"Saya sampaikan bahwa negosiasi yang kredibel sangat penting dalam memajukan perdamaian yang adil dan komprehensif, berdasarkan 'two-state solution' dan sejalan dengan kesepakatan parameter internasional. Majelis Umum memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan agar negosiasi perdamaian dapat dilakukan segera," tambahnya.

Eks Duta Besar RI untuk Belanda itu juga memaparkan jika Indonesia menggunakan semua forum internasional yang tersedia untuk menggalang dukungan bagi Palestina. Yang terbaru Retno membicarakan soal Palestina dalam pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"(Selain itu ada) Gerakan Non-Blok (GNB). Atas usul Indonesia telah dilakukan pertemuan tingkat Duta Besar atau Watap di New York terkait Palestina pada tanggal 17 Mei 2021. Telah disepakati pula akan diselenggarakan pertemuan tingkat menlu untuk isu yang sama," katanya.

Kemudian, Indonesia juga bersuara soal Palestina di Dewan HAM, dengan mendorong dilakukannya Special Session on Palestine yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2021 mendatang.

Sejak 10 Mei, militer Israel membombardir wilayah Gaza melalui serangan udara. Serangan yang berlangsung selama 11 hari ini menyebabkan banyak kematian dan kehancuran.

Pertempuran terjadi setelah melonjaknya ketegangan atas ancaman pengusiran paksa warga Palestina di Yerusalem Timur oleh Israel. Sebelumnya pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dan melukai ratusan pengunjuk rasa Palestina.

Melihat agresi Israel, Hamas, kelompok utama Palestina di Jalur Gaza, membalasnya dengan menembakkan roket ke arah Israel.

Kini Israel dan Hamas serta Jihad Islam menyetujui gencatan senjata pada, Kamis (20/5/201) waktu setempat atau Jumat (21/5/2021) dini hari. Pernyataan muncul dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dilaporkan lebih dari 200 orang menjadi korban. Laporan pejabat kesehatan di Gaza pada, Jumat (21/5/2021), menyatakan setidaknya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei tersebut. Selain itu, ada lebih dari 1.900 orang terluka dalam pemboman udara.

Sementara sebanyak 12 orang Israel, termasuk dua anak, tewas. Israel juga mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang di Gaza, sebagaimana dilaporkan Aljazeera dan Reuters.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! RI tak berniat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular