Peserta JKN-KIS Dapat Layanan Jelek? Cek Dulu Cerita Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak terselenggara tujuh tahun yang lalu, Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memegang peranan penting dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia.
Salah satu peserta yang telah merasakan manfaat Program JKN-KIS adalah Siti Rohaya (25). Ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tanjung Balai pada Kamis (22/04), Siti bersedia menceritakan pengalamannya memanfaatkan Program JKN-KIS. Pengalaman awal Siti memanfaatkan Program JKN-KIS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan adalah ketika melahirkan anak pertamanya.
"Pertama kali pakai BPJS saat melahirkan anak pertama di klinik dekat rumah bulan Januari tahun 2018 lalu. Memang waktu itu awalnya dokter bilang susah melahirkan normal, namun saya tetap mau melahirkan normal. Alhamdulillah tidak masalah, tetap bisa melahirkan normal akhirnya," tutur wanita yang kesehariannya bekerja sebagai cleaning service tersebut.
Bulan Juni tahun 2020, Siti melahirkan anak keduanya dengan proses normal dan memanfaatkan Program JKN-KIS. Dia juga menceritakan, anak keduanya yang lahir bulan Juni 2020 juga dengan cara normal. Tetap lancar juga karena pakai JKN-KIS.
"Menurut saya pelayanan keseluruhannya ya bagus. Rawat inap cuma satu hari ketika melahirkan anak pertama dan kedua. Tetap dikasih obat-obatan dan infus. Kamarnya untuk sendiri saja, ada AC, ada TV dan selalu bersih. Untuk administrasi juga tidak sulit," ujarnya.
Dia menambahkan, pelayanan dari dokter dan perawatnya bagus, walaupun di klinik tapi kita sudah terlayani dengan sangat baik. Selain itu yang paling penting kami juga tidak dipungut biaya apapun. Siti mengungkapkan rasa syukurnya karena telah menjadi peserta Program JKN-KIS.
"Ya sangat beruntung ada JKN-KIS ini. Selain melahirkan, saya pernah juga dirawat karena demam tinggi 3 hari dan pernah juga mertua saya kecelakaan motor menabrak lubang sehingga ada benturan di kepala. Akhirnya dilakukan rontgen di Medan karena klinik disini sudah tidak bisa menanganinya. Ketika rawat inap di Medan selama 4 hari itu juga lancar dan tidak dimintai biaya apapun. Intinya bagus sekali.
Semoga pelayananannya bisa dipertahankan kalau bisa ditingkatkan dan dapat dirasakan juga oleh semua orang tidak terkecuali peserta yang gratis (red: Penerima Bantuan Iuran)," tutup Siti.
[Gambas:Video CNBC]
BPJS Kesehatan Edukasi JKN ke Penyintas Thalassaemia
(yun/yun)