Hotel Bertumbangan: Kamar Kosong 90%, Diobral Sampai Tutup!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 May 2021 15:35
Hotel JW Marriot Surabaya (Tangkapan Layar Website marriott.com)
Foto: Hotel JW Marriot Surabaya (Tangkapan Layar Website marriott.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena hotel diobral murah di masa pandemi sampai ada yang harus tutup total seolah jadi kenyataan pahit yang harus diterima. Bahkan ada beberapa hotel yang tetap beroperasi pun hanya mendapatkan okupansi pengunjung sangat minim alias kamar banyak kosong.

Misalnya okupansi hotel-hotel selama libur lebaran di Jawa Barat sangat menyedihkan. Di Bandung misalnya, tingkat okupansi jauh dibanding waktu lebaran sebelum ada pandemi.

"Di bawah satu digit, kota Bandung paling rendah (di Jawa Barat), sekitar 7-8%. Padahal waktu lebaran normal bisa sampai 65%," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar kepada CNBC Indonesia, Rabu (19/5/21).

Penyebab anjloknya okupansi karena adanya larangan mudik di tahun ini. Impaknya, masyarakat tidak ditinggalkan asisten rumah tangga (ART) untuk pergi ke kampung halaman.

"Kota Bandung itu biasanya pengusaha-pengusaha menengah ke atas yang pembantunya pulang ke kampung masing-masing, mereka menginap di hotel selama bulan puasa, ini nggak terjadi karena pembantunya nggak pulang," sebut Herman.

Selain itu, penyebab anjlok okupansi kamar di Bandung karena adanya larangan melakukan perjalanan aglomerasi atau antar kota dalam satu wilayah berdekatan. Kalaupun diizinkan maka hanya untuk perjalanan dinas, bukan untuk mudik maupun liburan. Padahal, hotel Bandung banyak mengandalkan wisatawan dari luar daerah seperti Jabodetabek.

"Paling parah itu karena larangan melakukan perjalanan melintasi kota, misalnya Jakarta nggak boleh ke Bandung. Dengan pembatasan perjalanan ini berdampak ke minusnya tamu hotel, itu udah pasti," ujarnya.

Meski hotel-hotel di Bandung merana, namun tidak semua wilayah di Jawa Barat terkena dampak yang sama. "Kabupaten Bogor, Kota Bogor cukup tinggi, yang lain rendah," katanya.

Selain itu, mengenai banyaknya hotel banyak diobral bahkan sampai tutup total, Herman mengakui banyak laporan dari para anggotanya, terutama di Bandung.

"Saya dengar-dengar saja banyak yang tutup, nggak sedikit, banyak," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Help! Pengusaha Hotel Makin Parah, Bisnis Berdarah-Darah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular