
Biden, Putin Sampai Gal Gadot Berteriak Soal Israel-Palestina

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan keji Zionis Israel terhadap Palestina memancing reaksi dari banyak pimpinan negara. Presiden dari negara adidaya Rusia, Vladimir Putin memperingatkan bahwa eskalasi antara Israel dan Palestina saat ini menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin menyarankan untuk membahas situasi di Yerusalem dan Jalur Gaza sebelum agenda yang disepakati lainnya.
"Saya ingin meminta rekan-rekan saya untuk mengomentari situasi saat ini di Timur Tengah, maksud saya konflik Palestina-Israel yang meningkat-ini terjadi di sekitar perbatasan Rusia dan secara langsung mempengaruhi kepentingan keamanan Rusia," katanya, seperti dikutip dari Anadolu.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengharapkan kekerasan yang terjadi di wilayah Palestina dan Israel dapat berakhir sesegera mungkin. Hal ini Ia sampaikan dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Perkiraan dan harapan saya adalah ini akan diakhiri lebih cepat, tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," kata Biden, dikutip dari Reuters, Sabtu (16/5/2021).
Biden tidak menjelaskan alasan di balik optimismenya. Namun menurutnya tim keamanan nasional AS telah sering melakukan kontak dengan rekan-rekannya di Israel, Mesir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk mencoba menyelesaikan konflik tersebut.
Rencananya, dengan berbagai dorongan banyak negara dunia, Amerika akan mengutus Hady Amr, untuk berbicara dengan Israel dan Palestina.
Hady Amr merupakan Wakil Asisten Menlu AS yang bertanggung jawab atas urusan Israel dan Palestina.
"Dia akan mendesak atas nama saya dan atas nama Presiden Biden untuk mengurangi eskalasi kekerasan," kata Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS.
Jokowi
Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo menegaskan mengutuk tindakan pengusiran dan penyerangan terhadap warga Palestina oleh Israel. Hal ini dinilai sudah tidak dapat dibiarkan sehingga pemerintah Indonesia telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan nyata.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno LP Marsudi saat melepas bantuan hibah Pemerintah RI kepada India, Rabu (12/05/2021) siang. Dikutip dari akun instagram resmi @sekretariat.kabinet.
"Pada Selasa (11/05/ 2021), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan posisi tegas Indonesia bahwa tindakan Israel mengusir warga Palestina dari Syekh Jarrah, Yerusalem Timur dan menyerang warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa merupakan tindakan yang tidak dapat dibiarkan," kata Retno.
"Kepala Negara juga menyampaikan bahwa Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil langkah nyata terhadap pelanggaran yang terus dilakukan oleh Israel. Ditegaskan Presiden, Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina."
Dia menegaskan, Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Terutama untuk kondisi terbaru saat ini yang terjadi Gaza yang telah menyebabkan puluhan korban jiwa dari warga sipil.
Selain mendesak Dewan Keamanan PBB, kata Retno, pemerintah Indonesia juga melakukan upaya melalui Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP) di mana saat ini Indonesia merupakan wakil ketua dalam organisasi di bawah PBB tersebut.
Organisasi ini didirikan pada 1975 dengan tujuan untuk memperjuangkan hak-hak kemerdekaan Palestina.
"Indonesia juga mengusulkan agar OKI dan GNB agar dapat melakukan pertemuan khusus untuk membahas masalah ini," tegas Retno.
"Indonesia juga terus mendesak Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah nyata menghentikan seluruh kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan ke Palestina."
"Sudah terlalu lama hak-hak bangsa dan rakyat Palestina digeoroti Israel. Indonesia akan terus bersama rakyat dan bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya," tandasnya.
Gal Gadot
Bukan hanya pimpinan negara, aktris asal Israel Gal Gadot mengaku "patah hati" melihat konflik yang terjadi antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina.
"Ini lingkaran setan yang sudah berlangsung terlalu lama. Israel layak hidup sebagai bangsa yang bebas dan aman. Tetangga kita berhak mendapatkan hal yang sama," lanjutnya.
Ia juga memanjatkan doanya untuk para korban dan keluarga dan berharap agar permusuhan ini berakhir.
"Saya berdoa agar para pemimpin kita menemukan solusi agar kita bisa hidup berdampingan dalam damai. Saya berdoa untuk hari-hari yang lebih baik," tulis Gal Gadot di akhir postingannya.
Setelah menuai kontroversi dan banjir kritikan dari publik, Ia memutuskan untuk mematikan kolom komentar di postingannya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Serangan Israel, Gal Gadot: Negara Saya Sedang Perang!