Terkuak! Ini Alasan Utama Total Cabut dari Bisnis SPBU RI

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 May 2021 19:12
FILE PHOTO: The logo of Total oil company is pictured in Abuja, Nigeria October 18, 2017. REUTERS/Afolabi Sotunde - RC1A255692F0/File Photo
Foto: TOTAL (REUTERS/Afolabi Sotunde)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Total Oil Indonesia memutuskan untuk menutup semua bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia, terhitung sejak akhir 2020 lalu.

Mengenai hal ini, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pun angkat bicara.

Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengungkapkan, alasan Total menutup seluruh SPBU adalah karena volume penjualan tidak terlalu besar, sehingga keuntungan yang didapatkan tidak menutup biaya operasionalnya.

"Tahun lalu Total menutup seluruh SPBU dengan alasan volume penjualan tidak terlalu besar, sehingga menyebabkan revenue tidak bisa menutup biaya operasionalnya," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/05/2021).

Menurutnya, SPBU bisa bertahan apabila volume penjualan bisa menutupi biaya modal dan juga biaya operasionalnya.

"SPBU dapat bertahan bila volume penjualan dapat menutupi biaya modal dan biaya operasinya," ujarnya.

Lantas, apakah artinya bisnis SPBU di RI tidak menjanjikan dan tidak menarik bagi investor?

Dia pun menjelaskan, terkait bisnis retail BBM melalui SPBU, investasi akan datang jika suatu negara memiliki indeks perizinan yang baik dan mudah, serta bagaimana Badan Usaha (BU) bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku konsumen.

Pasalnya, formula harga Jenis BBM Umum (JBU) atau BBM non subsidi seperti bensin dengan nilai oktan (Research Octane Number/ RON) 90 ke atas juga diatur oleh Menteri ESDM.

"Juga bagaimana BU dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku konsumen pengguna dapat dioptimalkan, mengapa? karena harga BBM JBU itu kan sudah diatur formula harga oleh Menteri ESDM," tuturnya.

Sebelumnya, Marketing Manager Total Oil Indonesia Magda Naibaho mengatakan, keputusan Total menutup bisnis SPBU di Indonesia karena selaras dengan strategi Total secara global, dalam hal manajemen portofolio Total secara aktif.

"Kami sudah tidak mengoperasikan SPBU. Dari akhir tahun lalu (penutupan SPBU), tanggal persisnya beda-beda," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (06/05/2021).

"Keputusan ini selaras dengan strategi Total secara global dalam hal manajemen portofolio kami secara aktif," lanjutnya.

Dia pun menegaskan seluruh 18 SPBU Total di Indonesia berhenti.

"PT Total Oil Indonesia memutuskan untuk melepaskan bisnis retail fuel kami di Indonesia, ini artinya seluruh 18 SPBU yang sebagian besar memang ada di Jabotabek," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Exxon, Shell, Total Diminta Bangun SPBU di Daerah Tertinggal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular