Vivo Ambil Alih SPBU Total yang Ditutup, Tanda Apa?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 May 2021 14:30
Suasana bongkaran SPBU TOTAL. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana bongkaran SPBU TOTAL. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Total Oil Indonesia memutuskan menutup bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia sejak akhir 2020 lalu.

Sebagian SPBU yang mulanya dioperasikan oleh Total, kini diambil alih oleh Vivo, milik PT Vivo Energy Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Rachmad Muhammadiyah.

Dia menjelaskan, tutupnya SPBU Total di Indonesia bisa disebabkan karena beberapa pertimbangan.

"Faktanya adalah sebagian di lokasi SPBU Total yang tutup berganti baju menjadi SPBU Vivo. Artinya, Total sebagai korporasi di bidang migas memutuskan untuk menutup bisnis SPBU-nya di Indonesia bisa disebabkan beberapa hal atau pertimbangan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/05/2021).

Menurutnya, salah satu pertimbangan Total menutup bisnis retail BBM di Indonesia adalah skala bisnis. Jumlah SPBU Total yang tidak terlalu banyak akan menjadi beban operasional, sehingga membuat harga per liternya akan menjadi besar.

"Salah satunya adalah skala bisnisnya. Dengan jumlah outlet atau SPBU yang sedikit, tentunya beban biaya operasional atau penyaluran per liternya akan besar," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, margin SPBU di Indonesia relatif kecil. Meski demikian, menurutnya masih ada keuntungan, sehingga sebagian SPBU masih bertahan, dan bahkan bermunculan SPBU baru.

"Margin SPBU di Indonesia memang relatif kecil, tapi tetap menguntungkan, buktinya masih bermunculan SPBU baru," ungkapnya.

Sebelumnya, Marketing Manager Total Oil Indonesia, Magda Naibaho mengatakan penutupan SPBU sudah dilakukan sejak akhir 2020, dengan tanggal penutupan dari masing-masing SPBU berbeda-beda.

"Kami sudah tidak mengoperasikan SPBU. Dari akhir tahun lalu (penutupan SPBU), tanggal persisnya beda-beda," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (06/05/2021), saat ditanya per kapan penutupan SPBU dilakukan Total.

Dia menjelaskan, penutupan bisnis SPBU di Indonesia ini selaras dengan strategi Total secara global, dalam hal manajemen portofolio Total secara aktif.

"Keputusan ini selaras dengan strategi Total secara global dalam hal manajemen portofolio kami secara aktif," tegasnya.

Adapun jumlah SPBU Total di Indonesia sebelumnya mencapai 18 SPBU, di mana sebagian besar SPBU berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"PT Total Oil Indonesia memutuskan untuk melepaskan bisnis retail fuel kami di Indonesia, ini artinya seluruh 18 SPBU yang sebagian besar memang ada di Jabotabek," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Bensin Vivo 89 Lenyap di SPBU, Ini Alasannya..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular