Petronas-Total Tutup Bisnis BBM, BP Malah Ekspansi SPBU di RI

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
07 May 2021 20:17
SPBU BP-AKR
Foto: SPBU BP (ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asing telah mengakhiri bisnis retail bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. PT Total Oil Indonesia, unit bisnis dari perusahaan Prancis Total, dan perusahaan migas asal Malaysia, Petronas, memutuskan menutup semua bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanah Air.

Meski dua perusahaan asing telah memutuskan mengakhiri bisnis SPBU di Indonesia, namun berbeda halnya dengan perusahaan migas asal Inggris, BP, yang justru mulai berekspansi ke bisnis hilir, tepatnya bisnis SPBU di Indonesia.

Dengan membentuk perusahaan patungan bersama perusahaan logistik Indonesia, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada 5 April 2017 lalu yang diberi nama PT Aneka Petroindo Raya (APR) - yang beroperasi dengan nama BP AKR Fuels Retail - kini BP AKR telah memperluas jaringan bisnis retail BBM dan juga pelumas mereka.

Berdasarkan data AKR, jaringan SPBU perusahaan patungan BP-AKR ini telah mengoperasikan 16 SPBU tersebar di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Karawang, hingga Surabaya.

Lantas, apa yang membuat BP yakin menjalankan bisnis SPBU di Indonesia? Apakah perusahaan tidak khawatir akan bernasib serupa dengan Total dan Petronas tersebut?

Brand and Comms Manager BP Indonesia Syahran Sidik Wahab mengungkapkan bahwa merambahnya BP ke bisnis hilir, terutama retail BBM di Indonesia ini tak lain karena besarnya peluang pasar di Indonesia. Apalagi, imbuhnya, Indonesia merupakan negara yang paling pesat pertumbuhan ekonominya, sehingga ini membuka peluang pasar bagi bisnis hilir minyak di negara ini.

"Indonesia adalah salah satu negara yang paling pesat pertumbuhannya, kami sudah hadir selama lebih dari 50 tahun dengan usaha hulu yang berinvestasi dalam program energi yang berbeda-beda dan kami berusaha untuk mengembangkan bisnis bahan bakar dengan melihat peluang dari pasar yang ada dan pasar yang baru," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (07/05/2021).

Dia pun mengungkapkan dengan strategi perusahaan, maka bisnis perusahaan di SPBU ini akan berjalan lancar ke depannya.

"Kami berusaha untuk menonjol di pasaran melalui merek kuat, teknologi bahan bakar mutakhir, program loyalitas konsumen dan kemitraan ritel kami," ujarnya.

Menurutnya, dengan konsep "one stop solution" yang diusung perusahaan, maka bisnis SPBU perusahaan tidak hanya memenuhi kebutuhan BBM masyarakat, namun juga kebutuhan lainnya, seperti pusat belanja, kafe, restoran, dan lainnya. Dengan demikian, ada sisi kenyamanan yang bisa dirasakan dari sisi konsumen terhadap SPBU yang didirikan perusahaan.

"Dengan konsep 'one stop solution', kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya dari bahan bakar berkualitas tinggi, melainkan juga kebutuhan lainnya seperti ATM, berbelanja, kopi, makanan ringan atau berat dan minuman," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya kini juga terus memperkuat jaringan yang telah ada di empat provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya juga akan memperluas jaringan ke luar Pulau Jawa, selama kemampuan logistik perusahaan bisa memenuhinya.

"Kami pun terus melakukan inovasi dan memperkuat jaringan SPBU BP melalui program kemitraan yang sifatnya konsinyasi," imbuhnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petronas-Total Setop Bisnis SPBU, Kalah Saing sama Pertamina?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular