Dear Pak Jokowi... Begini Dampak Buruk Bila Tarif PPN Naik!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
11 May 2021 17:26
Cover topik/ Tarif PPN Naik_Konten
Foto: Cover topik/ Tarif PPN Naik_Konten

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti Center of Industry Trade, and Investment Indef, Ahmad Heri Firdaus melakukan hipotesis terhadap dampak kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap ekonomi makro.

Hasilnya membuktikan bahwa, jika tarif PPN dinaikkan dari 10% menjadi 12,5% maka diperkirakan ekonomi makro tidak akan stabil.

Pasalnya, kenaikan PPN akan meningkatkan biaya produksi dan konsumsi masyarakat. Kenaikan harga-harga barang di tengah pandemi yang masih berlangsung, akan membuat daya beli melemah.

"Permintaan barang dan jasa akan turun, dan akan berdampak ke sektor usaha dan utilisasi, serta penjualan akan turun," jelas Ahmad Heri dalam diskusi virtual, Selasa (11/5/2021).

Adanya utilisasi dan produktivitas yang menurun, maka akan berpengaruh terhadap berkurangnya penyerapan tenaga kerja. Maka pendapatan masyarakat akan turun dan konsumsi menurun.

Pada akhirnya akan menghambat pemulihan ekonomi pasca pandemi dan pendapatan negara tidak kunjung optimal. "Kalau tarif PPN dinaikan hingga titik optimal, maka akan menurunkan pendapatan secara agregat," jelas Ahmad Heri.

Ahmad Heri kemudian mencoba melakukan hipotesa dengan menggunakan metode compatibility equilibrium, dengan mengukur tarif PPN dari 10% menjadi 12,5%.

Hasil hipotesis yang dilakukan Ahmad Heri tersebut menunjukkan bahwa upah nominal akan turun hingga 5,86%.
"Kenapa turun, karena upah nominal penyerapan tenaga kerja dikurangi, sehingga pendapatan masyarakat turun," jelasnya,

Akibatnya bukannya terjadi kenaikan harga atau inflasi, tapi justru sebaliknya mengalami deflasi yang diperkirakan akan mencapai -0,84% dan konsumsi masyarakat akan berkurang hingga -3,32%.

Kemudian dari sisi ekspor impor akan turun masing-masing sebesar -0,14% untuk ekspor dan impor turun hingga -7,02%. Yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi akan terkontraksi hingga mencapai -0,11%.

"Dari sisi rumah tangga, pendapatan masyarakat turun, hampir di semua kelompok rumah tangga, baik desa dan kota. Jadi tidak ada yang mengalami kenaikan satu pun," jelas Ahmad Heri.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif PPN Bakal Naik, Khusus Barang Mewah Bisa Lebih Tinggi!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular