Arab Umumkan Ibadah Haji 2021, Jamaah RI Gimana Kemenag?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 May 2021 14:25
Umat Muslim mengelilingi Ka'bah, saat menjalani ibadah Umrah, di kota suci Muslim di Mekah, Arab Saudi. (AP/Amr Nabil)
Foto: Umat Muslim mengelilingi Ka'bah, saat menjalani ibadah Umrah, di kota suci Muslim di Mekah, Arab Saudi. (AP/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengumumkan secara resmi akan menyelenggarakan ibadah haji 1442 H dengan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat. Meski demikian, langkah spesifik belum diumumkan. Pemerintah berjanji merilis beberapa waktu ke depan.

Mendengar kabar ini, Kementerian Agama RI (Kemenag) melakukan koordinasi dengan banyak pihak. Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi, mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan semua perwakilan duta besar di Arab Saudi.

"Kemenag sudah melakukan komunikasi untuk bagaimana melakukan tindak lanjut, menggali informasi ini semaksimal mungkin. Agar kita mendapatkan informasi resmi, yang bisa dijadikan acuan di dalam kita melakukan persiapan-persiapan," kata Khoirizi dalam tayangan YouTube Kemenag pada Selasa (11/5/2021).

Tak hanya berkoordinasi dengan pihak luar negeri, Kemenag juga melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Sementara Kemenag juga sudah melakukan persiapan di Tanah Air melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

"Kita sudah settle. Semuanya, Insya Allah, kita sudah siapkan. Kecuali masalah penerbangan karena kita masih menunggu masalah akomodasi, konsumsi, transportasi. Kita tidak bisa melakukan perencanaan hitungan kalau belum mendapatkan informasi berapa kuota yang akan diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi," paparnya.

Jika sudah mendapatkan kepastian kuota dan protokol haji dari Pemerintah Arab Saudi, Kemenag akan mematangkan kembali persiapan.

"Makanya melalui MoU nanti, kita bisa mendapatkan kepastian kuota dan protokol apa yang harus kita siapkan, terutama protokol kesehatan. Kalau pemerintah Arab Saudi memberikan kuota dan space waktu untuk persiapan kita masih memungkinkan, Insya Allah pemerintah siap," pungkasnya.

Tahun lalu, ibadah haji yang biasanya diikuti oleh lebih dari 2,5 juta Muslim (sekitar US$ 12 miliar) yang melakukan perjalanan ke Makkah, dibatasi untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Kini Arab Saudi hanya memungkinkan 1.000 jemaah haji yang ikut serta karena wabah corona (Covid-19).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Buruk, Arab Saudi Bakal Larang Haji Jamaah Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular