
Minggir Semua, Orang Kaya Mau Belanja!

Kisah sukses pengendalian pandemi di Indonesia disebabkan oleh laju vaksinasi anti-virus corona yang terus digalakkan. Per 7 April 2021, Our World in Data mencatat sudah 8,49 juta orang di Indonesia yang menerima vaksinasi penuh. Ini adalah peringkat ketujuh dunia.
![]() |
Seiring vaksinasi dan dibukanya 'keran' aktivitas publik secara bertahap membuat mobilitas masyarakat meningkat. Salah satunya adalah di lokasi perbelanjaan ritel dan rekreasi.
Mengutip laporan Covid-19 Community Mobility Report, tingkat kunjungan masyarakat ke lokasi tersebut per 6 Mei 2021 hanya 2% di bawah normal. Rata-rata kunjungan dalam 14 hari terakhir adalah 9,21% di bawah hari biasa, lebih ramai ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yaitu 17% di bawah normal.
Peningkatan kunjungan masyarakat ke lokasi perbelanjaan ternyata tidak sekadar cuci mata, window shopping, atau ngeceng. Namun betul-betul berbelanja, keluar duit.
Pada April 2021, Bank Indonesia (BI) mencatat rata-rata porsi penghasilan untu konsumsi (prospensity to consume) adalah 75,5%. Ini adalah yang tertinggi setidaknya sejak 2012.
Menariknya, hanya masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta/bulan yang membukukan peningkatan konsumsi. Artinya, orang-orang kaya yang tadinya rajin menabung kini mulai berani berbelanja. Sudah keluar 'kandang'.
Mengutip kajian Opportuniy Insight, lembaga riset di Universitas Harvard, konsumsi masyarakat yang mampu akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi secara keseluruhan. Mengacu pada resesi di Amerika Serikat (AS) tahun lalu, penurunan konsumsi di kelompok 25% masyarakat terkaya menyumbang separuh dari anjloknya konsumsi rumah tangga di Negeri Paman Sam.
"Tidak hanya dari sisi persentase, nominal konsumsi kelompok ini juga menyumbang separuh dari total konsumsi," kata Raj Chetty, Profesor Ekonomi Universitas Harvard.
Dengan kekuatan yang besar, konsumsi orang kaya mampu menggerakkan ekonomi dalam skala luas. Sebab kelompok ini sudah selesai dengan urusan perut, pengeluaran mereka sudah lebih dari itu. Hasilnya, lebih banyak sektor usaha yang menikmati sehingga 'roda' ekonomi bisa berputar lebih kencang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
