
Beralih ke Mobil Listrik, Ratusan Ribu Pekerja Bakal Nganggur

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak negara di dunia yang mulai beralih dari kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan listrik, salah satunya Jerman.
Meski tujuannya baik, yakni untuk menekan emisi karbon, namun nyatanya transisi ini juga memiliki dampak negatif. Peralihan ke mobil listrik akan berdampak pada ratusan ribu pekerja akan menganggur setelahnya. Transisi kendaraan listrik diperkirakan bisa mengurangi ratusan ribu pekerja di Jerman dalam beberapa tahun mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Institut Ifo yang berbasis di Munich. Berdasarkan studi Ifo yang dilakukan atas nama Asosiasi Industri Otomotif Jerman, menggambarkan beberapa tantangan potensial ke depan saat pemerintah berupaya untuk menghentikan kendaraan berbasis BBM.
Pernyataan yang disampaikan bersama dengan rilis laporan, menyebut sekitar 75.000 pekerja produksi di sektor otomotif Jerman akan pensiun pada pertengahan dekade ini.
"Tetapi jika pada tahun 2025 produksi mobil yang ditenagai oleh mesin pembakaran menurun sejauh yang diperkirakan berdasarkan peraturan emisi saat ini, maka peralihan ke motor listrik akan mempengaruhi setidaknya 178.000 karyawan," sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (09/05/2021).
Pekerja yang bakal terdampak terdiri dari pekerja pembuat kelompok produk yang bergantung secara langsung atau tidak langsung pada mesin pembakaran, dengan 137.000 di antaranya dipekerjakan langsung oleh industri otomotif.
Presiden Ifo Clemens Fuest menggambarkan jika transisi ke elektro mobilitas menjadi sebuah tantangan besar, khususnya untuk pemasok otomotif, di mana perusahaan menengah dominan.
"Sangat penting untuk mempertahankan pekerjaan yang sangat terampil dalam sisa produksi mesin pembakaran dan kendaraan listrik tanpa mengerem perubahan struktural," ungkapnya.
Pemerintah Federal Jerman ingin 7 hingga 10 juta kendaraan listrik terdaftar di negara itu pada akhir dekade ini. Januari lalu Reuters mengutip regulator lalu lintas jalan Jerman, penjualan kendaraan baterai-listrik lebih dari 194.000 pada 2020 atau naik tiga kali lipat.
Gambaran yang lebih besar lagi, cabang eksekutif UE, Komisi Eropa menginginkan setidaknya 30 juta mobil tanpa emisi di pada tahun 2030 sebagai bagian dari "Strategi Mobilitas Cerdas dan Berkelanjutan".
Menurut Badan Energi Internasional, sekitar 3 juta mobil listrik baru terdaftar tahun lalu, jumlah rekor dan naik 41% dibandingkan tahun 2019. Oliver Falck Direktur Pusat Organisasi Industri dan Teknologi Baru Ifo, berusaha untuk menekankan perubahan sistemik yang telah terjadi.
"Perkembangan angka produksi telah menunjukkan kepada kita bahwa suku cadang yang sangat berbeda dibutuhkan untuk mobil listrik daripada untuk mesin pembakaran," katanya.
Reuters menyebut survei Ifo ini tidak memperhitungkan potensi penciptaan pekerjaan baru di bidang manufaktur EV atau produksi sel baterai.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Investasi US$ 9,8 M, LG Bikin RI Raja Baterai Listrik
