China Bakal Booming Mobil Listrik di 2030

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 June 2021 18:30
Tesla Model X. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Foto: Tesla Model X. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Kendaraan energi baru diprediksi akan mendominasi pasar mobil terbesar di dunia, yakni China, dalam kurun waktu sekitar sepuluh tahun ke depan. Perkiraan ini dikatakan oleh dua eksekutif dari perusahaan mobil listrik besar dari China.

Wang Chuanfu, pendiri perusahaan otomotif BYD Auto, dan William Li, pendiri dan CEO start-up mobil listrik Nio, memperkirakan hal tersebut selama perhelatan China Auto Chongqing Summit yang diadakan pada 12 dan 13 Juni.

Dilansir dari CNBC International, Selasa (15/06/2021), dari transkrip yang diberikan perusahaan dalam sambutannya, Wang Chuanfu mengatakan kendaraan energi baru ini mengacu pada mobil bertenaga baterai dan hibrida.

Menurutnya, kategori tersebut menyumbang lebih dari 10% dari penjualan mobil baru di China pada Maret, dan tumbuh menjadi 11,4% pada Mei. Ia juga memperkirakan bahwa tingkat penetrasi akan melonjak menjadi lebih dari 70% pada 2030.

Sementara William Li lebih optimistis. Dia memperkirakan mobil listrik pintar akan mencapai 90% dari penjualan mobil baru pada 2030, sesuai dengan sebuah laporan media China.

Nio, sebagai produsen mobil yang terdaftar di Amerika Serikat (AS), memimpin rekan-rekan barunya dalam jumlah unit selama pengiriman bulanan. Namun pengiriman Nio sebanyak 6.711 mobil di bulan Mei turun dari 7.102 di bulan April, tetap jauh di bawah BYD.

Pada bulan Mei, BYD mengatakan penjualan mobil penumpang energi baru naik 23% dari bulan sebelumnya menjadi 31.681 kendaraan, di mana lebih dari setengahnya, atau 18.711, hanya ditenagai oleh baterai.

Menurut data China Passenger Car Association, sedan milik perusahaan Han berada di antara lima kendaraan energi baru terlaris yang dijual di China, tepat di belakang Tesla Model 3 dan Model Y untuk lima bulan pertama tahun ini.

Di tempat pertama adalah mobil listrik dengan harga murah, Wuling Hongguang Mini, yang dikembangkan di bawah usaha patungan General Motors di China.

Di sisi lain, kini banyak pembuat mobil asing seperti Volkswagen berniat meluncurkan mobil listrik di China terlebih dahulu, sebab penjualan kendaraan bertenaga baterai mendapat dorongan dari subsidi pemerintah pusat dan kebijakan preferensial lainnya.

Pemerintah China sendiri ingin 20% dari mobil baru yang dijual menjadi kendaraan dengan energi baru pada 2025 mendatang.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Alasan Tesla Tarik Lebih 1 Juta Mobil di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular