
Anak-anak India Telantar Efek Orang Tua Meninggal Kena Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - TsunamiĀ corona di India ternyata menimbulkan "sakit" yang mendalam bagi anak-anak di negara itu. Bagaimana tidak, mereka harus terpisah dengan orang tua atau wali yang selama ini menjaga.
Dilaporkan Reuters, sebuah kelompok hak anak-anak India Bachpan Bachao Andolan (BBA), memaparkan bagaimana peningkatan eksponensial dalam infeksi dan kematian Covid-19 telah membuat banyak anak terutama di komunitas miskin tanpa pengasuhan. Pasalnya orang tua atau wali mereka mereka harus dirawat atau meninggal.
"Karena jumlah kematian meningkat, anak-anak kehilangan orang tuanya atau pengasuhnya ... tidak ada yang merawat mereka," ujar Direktur Eksekutif BBA Dhananjay Tingal, dikutip Jumat (7/5/2021).
Ini diperparah dengan stigma yang ada di masyarakat soal orang-orang yang tertular virus corona. Hal itu makin membuat anak-anak terisolasi.
"Tetangga dan keluarga besar tidak mau membantu karena takut tertular, memperlakukan keluarga ini hampir seperti orang buangan," kata Tingal.
BBA menyebut sejak awal April, ketika kasus Covid-19 harian mulai melejit, anak-anak berada dalam situasi mengerikan. Mereka bukan hanya tak bisa merawat diri, tapi juga tak makan berhari-hari.
Setiap hari, setidaknya ada 70 panggilan telepon masuk untuk mencari bantuan bagi anak-anak yang orang tua atau walinya sakit parah atau meninggal. Rata-rata menanyakan apakah kelompok itu, bisa membantu merawat anak-anak ini.
Permohonan bernada putus asa juga muncul di media sosial. Seorang pengguna memohon kepada netizen India untuk mencari donor ASI bagi bayi berumur satu hari yang ibunya meninggal karena Covid-19.
Beruntung, orang tersebut telah menemukan jalan keluar. "Bantuan ditemukan," cuitnya.
Sementara itu lembaga swadaya masyarakat pemerhati hak-hak anak lainnya, Protsahan India Foundation, mengatakan para pekerja garis depannya baru-baru ini merawat anak-anak yang telah pergi tanpa makanan selama berhari-hari setelah ibu mereka, pengasuh utama, meninggal dunia.
"Ayahnya adalah pekerja upahan harian dan anak itu dalam keadaan shock dan trauma," katanya Sonal Kapoor, pendiri lembaga itu.
"Kami membantu dengan makanan dan perawatan segera, pendidikan dan kebutuhan perlindungan anak-anak itu."
Malapetaka ini juga menimbulkan kekhawatiran baru. Di mana anak-anak akan menjadi korban perdagangan manusia.
Sejumlah pemerintah negara bagian meluncurkan kampanye pesan seputar keselamatan anak. Sekaligus, menghimbau warga untuk tidak mencari bantuan online yang tak dikenal.
Salah satu negara bagian India, Karnataka, bahkan telah menunjuk seorang pejabat untuk mengidentifikasi anak-anak yang menjadi yatim piatu karena Covid-19. Pemerintah memastikan mereka akan menerima dukungan yang sesuai.
Kamis (6/5/2021), Bollywood mencatat 412.262 kasus baru. Ini merupakan rekor tertinggi setelah di April kasus harian baru rata-rata berada di angka 300.000 lebih.
India kini mencatat ada total 21,1 juta kasus corona di negeri itu. Angka kematian dalam 24 jam juga bertambah, sebanyak 3.980, membuat total kematian menjadi 230.168.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Ramai-ramai Raksasa Industri Dunia Terjun Bantu India