Internasional

Tsunami Corona India, Kematian Warga Rekor Lagi 4.500 Sehari

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
19 May 2021 13:35
Health workers attend to a patient at the BKC jumbo field hospital, one of the largest COVID-19 facilities in Mumbai, India, Thursday, May 6, 2021.(AP Photo/Rafiq Maqbool)
Foto: Perawatan pasien Covid-19 di salah satu fasilitas COVID-19 terbesar di Mumbai, India, Kamis, 6 Mei 2021. (AP/Rafiq Maqbool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tsunami corona (Covid-19) masih terjadi di India. Meski kasus harian dilaporkan turun dari rata-rata 350 ribu lebih menjadi 267.000, kematian terus naik di negeri Bollywood.

Laporan pemerintah Rabu (19/5/2021), India mencatat rekor warga meninggal akibat Covid-19 menembus 4.529 dalam satu hari. Ini naik dari Selasa di mana India mencatat 4.329 orang meninggal karena corona.

Dengan demikian total kematian karena Covid-19 di negeri itu total sebanyak 283.248. Sedikit di atas AS dan Brasil, masing-masing 600.000 dan 400.000 kematian.

Meski begitu, banyak ahli menilai data sebenarnya jauh lebih tinggi. Korban meninggal naik seiring menyebarnya corona di pedesaan yang memiliki fasilitas kesehatan buruk.

Namun pemerintah menyebut kurva pandemi melandai. "Perlahan sudah mulai stabil," kata Satgas Covid-19 India, V.K. Paul dikutip dari AFP.

Per Selasa, total infeksi corona di India telah melewati 25,2 juta kasus. Varian B.1.617 yang "ganas" karena mudah menyebar dan menginfeksi usia muda masih menjadi kekhawatiran.

Sebanyak 200.000 orang dievakuasi di distrik pesisir negara bagian Gujarat, Senin. Negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi di Gujarat mengalami peningkatan infeksi sebesar 30% sejak 2 Mei.

Sementara jumlah total vaksinasi yang diberikan di negara bagian itu pekan lalu hanya 1,1 juta, setengah dari total bulan sebelumnya. Bahkan vaksinasi warga ditangguhkan dua hari.

Rumah sakit juga disebut menunggu generator cadangan karena minimnya pasokan listrik. Fasilitas kesehatan juga masih berjibaku dengan pasokan oksigen yang masih minim.

Pemerintah menyebut langkah evakuasi untuk membatasi infeksi. Ini dimaksudkan untuk mengontrol warga memakai masker serta mematikan mereka menjaga jarak.

"Masker telah diatur agar orang-orang dipindahkan ke rumah penampungan," kata Sandip Sagale, seorang pejabat tinggi di Ahmedabad, kota utama di Gujarat, dikutip dari Reuters.

"Upaya juga dilakukan untuk menjaga jarak sosial."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Ramai-ramai Raksasa Industri Dunia Terjun Bantu India

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular