
Jelang Dilarang, 383 Ribu Kendaraan 'Kabur' Tinggalkan DKI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 387.383 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada akhir pekan kemarin selama 3 hari yaitu (30 April - 2 Mei) sebelum memasuki masa peniadaan mudik. Jumlah ini setara dengan 129 kendaraan per hari.
Angka itu kumulatif arus lalu lintas dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah timur).
"Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini turun 10% jika dibandingkan lalin normal," jelas Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, Senin (3/5/2021).
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 181.026 kendaraan menuju arah Timur, 118.983 kendaraan menuju arah Barat, dan 87.374 kendaraan menuju arah Selatan.
Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut:
Arah Timur
· GT Cikampek Utama, dengan jumlah 99.095 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 1,3% dari lalin normal.
· GT Kalihurip Utama, dengan jumlah 81.931 kendaraan meninggalkan Jakarta, turun sebesar 18,1% dari lalin normal.
Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Timur adalah sebanyak 181.026 kendaraan, turun sebesar 8,5% dari lalin normal.
Arah Barat
Lalin meninggalkan Jakarta menuju arah Barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 118.983 kendaraan, turun 7,7% dari lalin normal.
Arah Selatan
Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan/Lokal melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 87.374 kendaraan, turun sebesar 15,6% dari lalin normal.
Dwimawan menjelaskan, menjelang peniadaan mudik lebaran 6 - 17 Mei 2021, Jasa Marga menimbau Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang dikecualikan seperti kendaraan logistic, keperluan kerja/dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka keluarga, ibu hamil (didampingi 1 anggota keluarga), dan kepentingan persalinan (didampingi 2 anggota keluarga).
Adapun syarat untuk melakukan perjalanan harus memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dan hasil negatif tes RT - PCR maks 3x24 jam/hasil negatif tes rapid antigen 2x24 jam, juga negatif dari GeNose C19 sebelum keberangkatan.
Pengguna BUS AKAP Meningkat
Penggunaan layanan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) pada 4 terminal yang berada di pengelolaan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) naik pada bulan April 2021. Terminal itu adalah Jatijajar (Depok), Baranangsiang (Bogor), Poris Plawad (Tangerang), Pondok Cabe (Tangerang Selatan).
Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti kenaikan jumlah pengguna layanan AKAP sebesar 3,2% di Baranangsiang Bogor. Mulai Januari - Maret rerata per hari melayani 203 penumpang orang, April naik menjadi 209 penumpang per hari.
Sementara pengguna AKAP di Terminal Poris Plawad naik 25,4% di bulan April, dimana rata-rata hanya melayani 446 penumpang naik menjadi 559 penumpang. Terjadi juga di terminal Jatijajar Depok naik 54,7% dengan rata-rata 324 penumpang menjadi 501 penumpang per hari.
"Di terminal Pondok Cabek, Tangerang Selatan naik 62,7% dari rata-rata 38 orang menjadi 61 orang per harinya," jelas Polana dalam keterangan resmi, Minggu (2/5/2021).
Lebih Tinggi dari Periode Jelang Mudik 2020
Lalu lintas ke luar Jakarta pada periode jelang larangan mudik 2021 (129 ribu kendaraan per hari) memang sedikit lebih rendah dibandingkan pada masa libur panjang Oktober tahun lalu. Namun, lebih tinggi dari periode harian saat ada imbauan tak mudik jelang lebaran pada 2020 lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 147 ribu kendaraan meninggalkan Jakarta pada H-2 (27 Oktober 2020) libur Maulid Nabi 1442 H. Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur).
Jumlah ini terbilang sangat besar bila dibandingkan dengan masa periode mudik Lebaran di Mei 2020 dari lokasi-lokasi gerbang tol yang sama. Laporan Jasa Marga sebelumnya, mencatat pada periode H-7 sampai dengan H-2 Idul Fitri, lalu lintas jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta mencapai 430.993 unit selam 6 hari, bila dirata-rata hanya 71 ribu kendaraan dalam sehari.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Mudik Dilarang Kami Tetap Pulang' Ternyata Ini Sebabnya