
India Tsunami Corona, China hingga Inggris Sudah Gelar Party

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Tsunami' corona masih terjadi di India. Melansir AFP, negara berpenduduk 1,3 miliar tersebut melaporkan kematian 3.689 warganya akibat Covid-19 Minggu (2/5/2021).
Ini merupakan rekor kematian baru dalam sehari di negeri itu. Total sejak pandemi muncul, sudah 215.000 warga meninggal dunia.
Baca:Stay Strong, India! |
Sabtu, angka kasus baru juga mencapai 402 ribu, rekor terbaru setelah rekor terus terjadi selama sepekan lebih. Meski Minggu, angka kasus baru turun sedikit 370 ribu, namun total warga telah terinfeksi mencapai 19.919.715.
Meski India masih merana, dibelahan dunia lain tepatnya Wuhan, China, masyarakat sudah mulai berpesta pora, tanpa masker dan jarak sosial. Sekitar 11 ribu warga Wuhan menggelar festival musik besar-besaran.
Ada ribuan orang yang menghadiri hari pertama festival musik bernama Wuhan Music Strawberry Festival. Beberapa orang tampak berteriak kegirangan saat beberapa aksi favorit dari band mereka tampil di panggung.
Wuhan sebelumnya melalui fase lockdown ketat lebih dari dua bulan saat melawan virus Corona tahun lalu. Kini, hampir seluruh kota kini terbebas dari Covid-19.
"Tahun lalu kami (di Wuhan) melawan virus Corona," kata siswa berusia 23 tahun dan warga Wuhan Gao Yuchendikutip dari Reuters.
"Tidak mudah untuk mencapai tempat kita sekarang ini. Orang-orang di sini telah berusaha keras dan membayar harga yang mahal (karena terkena virus). Jadi saya merasa sangat senang berada di sini (di festival)."
Acara dua hari tersebut mempertemukan penyanyi dan band domestik terkenal dan tidak begitu terkenal di tiga panggung di taman Garden Expo Wuhan. "Strawberry Music Festival" diadakan di kota-kota lain, termasuk Beijing, selama hari libur nasional.
"Ini pertama kalinya saya di acara seperti ini diadakan di luar ruangan," kata Zhang Hongkai.
"Saya sangat suka suasananya."
China kini hanya melaporkan 16 kasus Covid-19 baru pada hari Jumat, turun dari sehari sebelumnya yaitu 13 kasus. Semua kasus baru adalah infeksi impor yang berasal dari luar negeri.
Bukan cuma Wuhan, pesta juga digelar di Sefton Park, Liverpool, Inggris. Sekitar 5.000 orang tak mengenakan masker dan berdempet dalam acara yang digelar Minggu itu.
Pesta itu disebut "tes" untuk mengetahui apakah acara semacam ini bisa menyebarkan virus. Namun, mereka yang hadir sebelumnya memang telah dinyatakan negative Covid-19 dan harus di tes corona lagi lima hari setelah festival.
Data mereka akan digunakan oleh Program Riset Acara pemerintah untuk membantu memahami pengaruh kerumunan orang terhadap penyebaran virus. Proyek percontohan ini diharapkan bisa memainkan peran dalam pembuatan pegelaran besar di luar ruangan.
"Rasanya sangat menyenangkan, sangat luar biasa-sudah terlalu lama," kata Meghan Butler, mahasiswi berusia 19 tahun.
Acara itu berlangsung kurang dari enam jam. Uji coba yang sama sebelumnya sudah dilakukan di Spanyol dan Selandia Baru.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Energi Hantam Dunia: Inggris, China, ke India
