
Kasus Corona Naik Lagi, Singapura Keluarkan Ultimatum Khusus!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura mendesak warganya untuk mengurangi interaksi sosial. Bahkan otoritas me-warning akan memberi tindakan lebih keras.
Ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus corona (Covid-19). Apalagi, Kamis pekan lalu, Singapura melaporkan lonjakan kasus di komunitas lokal tertinggi selama tujuh bulan terakhir.
"Kita harus siap secara mental bahwa jika situasinya tidak membaik, dan malah terus memburuk dalam beberapa hari mendatang, maka kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih keras," tegas Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong, dikutip Reuters.
Pemerintah Singapura membagi kasus menjadi tiga kategori. Yakni imported cases (kasus impor), kasus pekerja migran, dan kasus komunitas (lokal).
Melansir data Channel News Asia, per Minggu (2/5/2021), secara total Singapura mencatat 39 kasus baru. Ada 25 kasus impor, 0 kasus pekerja migran, dan 14 kasus komunitas.
Khusus transmisi lokal, setidaknya ada dua kluster besar yang jadi perhatian. Dengan terbanyak di rumah sakit Tan Tock Seng dan disusul oleh kluster pegawai imigrasi bandara Changi.
Di rumah sakit Tan Tock Seng, hingga Sabtu ada 16 kasus teridentifikasi, termasuk staf dan pasien. Kasus awal bermula dari seorang suster. Padahal suster telah menerima kedua dosis vaksin tersebut. Tetapi mengalami gejala minggu lalu.
Terkait kluster imigrasi terminal 1 Bandara Changi, ada tujuh kasus teridentifikasi. Mereka semua satu keluarga, termasuk bocah tiga tahun, anggota keluarga petugas yang pertama kali terinfeksi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Karantina 1.200 Orang, Singapura Laporkan 40 Kasus Baru Covid
