SoftBank Hingga Bos Boston Celtics Guyur Modal ke Startup RI

News - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 April 2021 18:42
foto : Freepik Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Softbank Ventures Asia memimpin putaran pendanaan seri B platform social commerce Indonesia bernama Super. Pendanaan tersebut sebesar Rp450 miliar.

Sejumlah investor lain yang berpartisipasi dalam putaran ini adalah Amasia, Insignia Venture Partners, Y-Combinator Continuity Fund, Co-Chairman dari Bain Capital, dan Pemilik dari Boston Celtics Stephen Pagliuca. Selain itu juga ada investor baru yakni Partners dari DST Global dan TNB Aura.

Cindy Jin, Partner Softbank Ventures Asia menyebutkan pihaknya telah melacak sektor berkembang di Asia Tenggara dengan adanya kenaikan tren social commerce di global.

"Kami kagum dengan pengetahuan dan komitmen erat tim Aplikasi Super pada daerah-daerah Indonesia yang kurang diperhatikan. Kami percaya bahwa hyperlocal team seperti mereka akan mampu menavigasi dan membangun platform di Indonesia," kata Cindy, dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Jumat(30/4/2021).

Aplikasi Super ada di garda terdepan untuk menangkap momentum social commerce di area pelosok Indonesia, dan kami senang dapat bekerjasama dengan Steven dan timnya dalam perjalanan mengembangkan platform mereka di tahun-tahun mendatang."

Super sudah beroperasi di 17 kota Jawa Timur dan memanfaatkan platform logistic hyperlocal untuk pendistribusian barang kebutuhan konsumen pada agen-agen. Fokusnya pada produk-produk FMCG. Selain Jawa Timur, Super juga akan berencana ekspansi ke provinsi lain di daerah timur Indonesia tahun ini.

CEO dan Co-Founder aplikasi Super, Steven Wongsoredjo mengatakan pihanya memiliki tujuan menyediakan kesetaraan akses ekonomi pada semua masyarakat Indonesia.

Dia mengatakan jika harga barang kebutuhan di daerah dan pelosok bisa mencapai 200% lebih mahal dibandingkan di Jakarta. Namun ini tak dibarengi dengan kemampuan membeli masyarakat daerah tersebut dibandingkan ibukota.

"Berangkat dari keluarga pebisnis yang bergerak di bidang industri retail di area pelosok Indonesia, saya menyadari permasalahan ini sejak dulu. Menurut saya ini tak adil ketika seorang ibu di area pelosok Indonesia hanya mampu membeli satu gelas susu, sedangkan dengan jumlah uang yang sama ia bisa membeli 2 atau 3 gelas susu di Jakarta. Kami ingin memberikan harga yang adil untuk masyarakat di manapun. Karena itu kami membangun Aplikasi Super," jelas Steven.

Penyetaraan tersebut ternyata kuncinya berada di rantai distribusi. Co-Founder Aplikasi Super lain, Debeasinta Budiman menyebutkan melihat contoh dari ledakan social commerce di China dan India.

"Kami juga merasa sangat puas karena model sistem agen kami berhasil memberdayakan banyak perempuan di daerah-daerah. Dengan menghubungkan pemasok besar ke agen-agen kecil ini, kami mampu mengurangi kebutuhan gudang dan armada yang berlebih dalam rantai suplai yang kurang efektif. Sehingga dengan memperluas jangkauan, kami juga membantu mengurangi emisi karbon Indonesia. Model bisnis Aplikasi Super merupakan solusi yang menguntungkan bagi semua orang," kata dia.

Sebagai informasi, pada pendanaan seri A sebsar Rp102 miliar dipimpin oleh Amasia. Sejak saat itu, Super teah mendapatkan pendanaan lebih dari Rp520 miliar.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bukan Cuma Duit, Ini Resep Sukses Sandi Kepada Pelaku Startup


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading