
India Kalang Kabut Corona, Ekspor RI Terancam Terguncang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Semenjak India terkena guncangan badai Covid-19 yang hebat, ada kekhawatiran bahwa kegiatan ekspor maupun impor termasuk dengan Indonesia bakal terganggu. Namun, pelaku usaha mengatakan bahwa sampai saat ini kondisinya masih stabil, meski itu tidak menjamin bakal terus berlangsung lama.
"Hari ini belum ada perubahan tapi mungkin untuk delivery selanjutnya ada penurunan karena kebutuhan mereka akan turun akibat gangguan Covid-19, bulan Juni mulai penurunan," kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/4/21).
Artinya kondisi lalu lintas barang satu hingga bulan ke depan masih belum mengalami banyak perubahan, meski arah menuju penurunan juga bakal terlihat. Kondisi tersebut bakal mengarah pada beberapa komoditas unggulan.
"Pertumbuhan ke India cukup bagus dan komoditas utamanya CPO (Crude Palm Oil) dan diikuti produk rempah-rempah kita, misal di Sumbar ada pinang terus kayu manis, gambir, Essential oil atau minyak atsiri yang merupakan bagian dari tradisional. Sebelum merdeka juga udah ada tuh perdagangan dengan India. Hasil perkebunan yang dominan," jelas Benny.
Benny yakin penurunan ekspor ke India tidak akan terlalu tajam. Namun, pelaku usaha harus memutar otak untuk mencari cara agar produknya bisa tetap terkirim. Caranya ialah menjajaki peluang kerjasama dengan negara selain India.
"Pengusaha kalau pasar turun, kita produksi kan tetap. Barangnya mau dibawa kemana, kan cari pasar yang lain. Cari alternatif pasar baru atau meningkatkan pasar lama dengan meningkatkan volume, misalnya Timur Tengah, negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) kita kan ada perjanjian dengan negara OKI dalam perdagangan, atau seperti rempah-rempah, kalau nggak India ya Pakistan Timteng," sebut Benny.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi sempat menegaskan kegiatan perdagangan antara Indonesia dan India tetap berjalan. Meski, India sedang melakukan karantina kesehatan akibat lonjakan penderita Covid-19. Dengan demikian, ekspor untuk tujuan India tetap berjalan seperti biasa.
"Secara umum tidak ada kendala dalam kegiatan fasilitasi ekspor impor antara Indonesia dan India. Protokol kesehatan diterapkan untuk mencegah warga negara asing masuk, termasuk India. Namun hal ini tidak mengganggu kelancaran bongkar muat barang,"kata Lutfi dalam pernyataan resminya, dikutip Jumat (30/4).
Pada 2020, total perdagangan Indonesia dan India mencapai USD 14,18 miliar dengan nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 10,41 miliar sedangkan nilai impor sebesar US$ 3,76 miliar. Indonesia memang masih mengalami surplus perdagangan sebesar US$ 6,65 miliar terhadap India.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Landai, Kasus Covid-19 Bertambah 227