Duit Pemda Ngendon di Bank, Gimana RI Mau Tumbuh 6% Kayak AS!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 April 2021 10:18
mata Rupiah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Melihat pencapaian ekonomi AS yang begitu impresif, terbukti bahwa konsumsi pemerintah memegang peranan vital. Saat konsumsi dunia usaha dan rumah tangga terpukul karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), fiskal harus tampil di depan sebagai pemimpin, pendorong, pengungkit.

Di Indonesia, peranan konsumsi pemerintah memang tidak sampai 10% dalam pembentukan PDB. Namun belanja pemerintah akan menjadi perangsang bagi tumbuhnya sektor-sektor lain.

Pada 2020, saat pandemi menyelimuti Tanah Air, konsumsi pemerintah menjadi satu-satunya yang tumbuh saat kontributor lain mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Andai belanja pemerintah ikut tumbuh negatif, bukan tidak mungkin PDB Indonesia tahun lalu lebih parah dari realisasi yang sebesar -2,07%.

growthSumber: BPS

Tahun ini pandemi belum pergi. Konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor-impor memang sudah membaik, tetapi belum 'sembuh' betul dan masih berisiko turun lagi jika terjadi ledakan kasus corona (amit-amit) yang memaksa pemerintah kembali mengetatkan pembatasan sosial.

Oleh karena itu, konsumsi pemerintah masih memegang peranan penting. Jika di AS pemerintah mampu menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, maka Indonesia pun harus bisa.

Halaman Selanjutnya --> Duit Pemda Rp 182 T Masih Ngendon di Bank

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular