Jokowi dan Sri Mulyani Tegur Pemda yang Simpan Dana Rp 182 T

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
30 April 2021 08:25
Jokowi dan Sri Mulyani (Biro Pers Setpres)
Foto: Jokowi dan Sri Mulyani (Biro Pers Setpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kompak menyentil Pemerintah Daerah (Pemda). Kali ini terkait penggunaan anggaran yang tidak dilakukan secara maksimal.

Padahal,  pusat mengalokasi anggaran besar kepada Pemda untuk segera digunakan membantu masyarakat agar bisa ikut mendorong pemulihan ekonomi Nasional. Namun, anggaran tersebut bukan dicairkan justru diendapkan di Bank.

"Ini jadi pembelajaran sehingga diharapkan Pemda bisa jadi motor penggerak pemulihan ekonomi di daerah menggunakan instrumen APBD, karena APBN sudah menggunakan langkah-langkah akselerasi belanja," ujar Sri Mulyani dalam Rakornas Pembangunan Pusat yang dikutip Jumat (30/4/2021).

Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Maret 2021, total anggaran Pemda yang mengendap di perbankan mencapai Rp 182,3 triliun. Anggaran tersimpan tersebut naik 11,2% dibandingkan Februari lalu yang tercatat sekitar Rp 163,9 triliun.

Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dana daerah yang mengendap di perbankan juga naik. Pada Maret 2020, dana yang tersimpan di bank sekitar Rp 177 triliun.

Presiden Jokowi pun ikut menyampaikan kekecewaannya kepada para pimpinan daerah tersebut saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia dalam pertemuan virtual yang digelar secara tertutup di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

"Gimana pertumbuhan ekonomi daerah mau naik kalau uangnya disimpan di bank? Hati-hati," jelasnya.

Oleh karenanya, ia pun mengajak seluruh provinsi, kabupaten maupun kota untuk segera membelanjakan anggarannya untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Saya sudah sampaikan bolak balik ke Mendagri untuk ingatkan semua daerah agar segera belanjakan APBD baik belanja aparatur, atau belanja modal. Tapi yang terpenting itu belanja modal," katanya.

"Ini disegerakan sehingga terjadi peredaran uang di daerah. Hati-hati Rp 182 triliun. Ini uang yang sangat guede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang akan berputar di masyarakat akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil," imbuhnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Sentil Pemda: APBD Jangan Cuma Simpan di Bank!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular