
Ekonom Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,17 Persen Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berada di level sekitar 5,17% pada kuartal I/2022.
Setidaknya, terdapat beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Tanah Air ke depan. Salah satunya, yakni perbaikan harga komoditas yang telah berlangsung sejak akhir 2020 lalu.
Adapun peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO), batubara, dan nikel akan meningkatkan transaksi belanja dan berujung pada perbaikan ekonomi di daerah.
"Kenaikan harga batubara akan meningkatkan penjualan mobil niaga sementara peningkatan harga CPO akan mendorong penjualan mobil penumpang. Sektor turunan lainnya juga diprediksi akan mengalami perbaikan sejalan dengan stabilitas harga komoditas," ujar Andry berdasarkan keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).
Lebih dari itu, jika mobilitas masyarakat dilonggarkan dan kasus Covid-19 dapat ditekan atau tidak ada varian baru yang mematikan, maka pemulihan ekonomi daerah dipastikan akan lebih masif. Dengan demikian, pembangunan yang memicu perbaikan kualitas infrastruktur di daerah mampu menopang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
Merujuk data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) setidaknya terdapat sebanyak 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional Terbaru. Tidak hanya di Pulau Jawa, proyek strategis nasional ini juga tersebar di luar Pulau Jawa.
"Tingkat pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara yang semakin masif sangat berdampak pada kemudahan mobilitas antar wilayah, baik untuk mobilitas manusia maupun barang," ujarnya.
Sebagai gambaran, data MSI menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini cenderung melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi sepanjang masa pandemi. Hal ini memberikan dampak pada penjualan mobil yang meningkat dan pemerataan mobilitas.
Adapun, perubahan perilaku ini sangat sejalan dengan perbaikan infrastruktur yang sudah dilakukan pemerintah terutama infrastruktur jalan. Sehingga jarak tempuh antar daerah lebih singkat.
Perbaikan infrastruktur menurut dia berpotensi meningkatkan pembangunan di daerah, melalui pergerakan manusia, uang dan barang.
"Merujuk pada perhitungan Tim Riset Bank Mandiri, transaksi di sepanjang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri akan mendorong kenaikan PDB Nasional sebesar 0,14 ppt. Perbaikan ini juga akan merata ke semua daerah," kata Andry.
Ia menilai tren mobilitas masyarakat turut membuahkan perbaikan ekonomi di daerah tujuan wisata. Hal ini tercermin dari perekonomian di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara yang berangsur membaik sejak Semester II tahun lalu.
Sementara itu, tingkat kepercayaan masyarakat atau confidence level masyarakat yang membaik seperti yang ditunjukkan Belanja Masyarakat di luar Makanan dan Minuman. Data MSI menunjukkan proporsi belanja non makanan dan minuman sudah kembali ke atas 10% (rasio rata-rata sebelum Covid-19).
"Hal ini menunjukkan masyarakat lebih percaya diri bahwa ekonomi akan lebih baik ke depan sehingga mau membelanjakan di luar makanan dan minuman," ujarnya.
Optimisme ini juga selaras dengan pertumbuhan kredit konsumsi secara industri. Merujuk data Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit konsumsi mengalami pertumbuhan sebesar 6,0% pada bulan Maret 2022.
Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi juga ditunjang dari kebijakan pemerintah untuk mendorong investasi lebih merata di luar Jawa. Apalagi pembangunan ke depan tidak hanya fokus ke Pulau Jawa dan Indonesia Bagian Barat, tetapi ke Luar Pulau Jawa dan Indonesia Bagian Timur.
"Kinerja pertumbuhan ekonomi regional menunjukan bahwa dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di pulau-pulau di Luar Jawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa," jelas Andry.
Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi daerah disertai dengan pemerataan pendapatan antara masyarakat di Luar Pulau Jawa dengan Pulau Jawa diharapkan akan semakin baik. Dengan begitu, ketimpangan pendapatan antara wilayah Luar Jawa dan Pulau Jawa serta akan menurun sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi di daerah.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: 2 Hal Ini Yang Bikin Ekonomi RI Tumbuh Bisa di Atas 5%