Ini Segudang PR Buat 'Super Bahlil' Sang Menteri Investasi RI

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
29 April 2021 03:20
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia resmi menjabat sebagai Menteri Investasi, setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kementerian Investasi adalah nomenklatur baru dalam pemerintahan. Meskipun secara pelaksanaan sudah dijalankan sebelumnya sebagai BKPM.

"Ini adalah sebuah amanah dari Presiden pada kami sebagai pembantu Presiden dan akan kita jalankan sepenuhnya," ungkap Bahlil usai pelantikan.

Menurutnya ada segudang tugas yang telah menanti dan diberikan Presiden kepadanya dan tim di Kementerian Investasi. Sebab, investasi adalah pintu masuk dari pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan ekonomi sesuai dengan visi Presiden Jokowi di periode kedua.

Oleh karenanya, berbagai kebijakan sudah diarahkan untuk menopang kelancaran investasi seperti UU cipta kerja.

"Reform dalam UU cipta kerja ini adalah tugas yang kita lanjutkan. Saya ingin katakan peran dari pada kementerian investasi nantinya akan jadi poin hubungkan sinergikan investasi dari luar dan dalam negeri pempus maupun pemda," terangnya.

Sesuia dengan arahan Presiden, ia menyebutkan perizinan yang rumit akan semakin disederhanakan agar tidak menahan minat investor masuk ke Indonesia.

"Kalau kita menahan izin orang atau investor sama saja menahan pertumbuhan ekonomi, sama saja menahan lapangan kerja, menahan sumber pendapatan negara," tegas Bahlil.

Presiden, kata Bahlil juga menginginkan terjadi pemerataan ekonomi lewat investasi. Di samping itu pengusaha UMKM juga tidak boleh diabaikan dalam peningkatan investasi.

"Perintah presiden pada kami jangan hanya urus pengusaha yang besar, urus juga UMKM. Harus kita kawinkan dengan pengusaha besar. Kolaborasi ini kita jadikan instrumen agar pertumbuhan ekonomi meningkat dan bisa berjalan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya >> Profil Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia dikenal sebagai pengusaha sukses dan sempat mencicipi kursi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Periode 2015 - 2019.

Sebelum masuk kabinet, pria kelahiran Banda, 7 Agustus 1976 itu memang sempat menjabat sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin saat kampanye Pilpres 2019 lalu.

Bahlil berasal dari Fakfak, Papua Barat. Ia pernah menjadi sopir angkot, penjual kue, dan penjual koran, hingga menjadi pengusaha. Bahlil sukses menjadi pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan di bawah bendera PT Rifa Capital.

"Selain berjualan kue, saya juga pernah menjadi sopir dan kondektur angkot ketika SMP dan SMA. Berkat kegigihan saya bisa meneruskan bangku kuliah di Universitas Cendrawasih. Saat itu saya juga mencari tambahan uang buat kuliah dengan menjadi pendorong gerobak para pembeli di pasar," sebut Bahlil, 2014 lalu.

Keterangan Pers Perubahan Status BKPM Menjadi Kementerian Investasi/BKPM (Tangkapan Layar Youtube BKPM)Foto: Keterangan Pers Perubahan Status BKPM Menjadi Kementerian Investasi/BKPM (Tangkapan Layar Youtube BKPM)



Setelah lulus kuliah, Bahlil bekerja di konsultan keuangan di Jayapura. Lalu setelah itu mendirikan perusahaan kontraktor dengan modal tabungan dan bantuan teman-temannya. Selain bidang infrastruktur ia juga memiliki bisnis pertambangan emas dan nikel.

Bahlil lahir di tengah keluarga yang penuh keterbatasan, namun tidak membuatnya rendah diri dan berputus asa. Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai kuli bangunan membuat Ibunda Bahlil harus ikut bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, sebagai tukang cuci.

Masa kecil yang penuh keterbatasan justru menempanya jadi pengusaha sukses, hingga ke kursi kabinet Jokowi periode kedua menempel pada kekuasaan.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular