IDAI: Sekolah Tatap Muka Terbatas Belum Aman Dilakukan

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
28 April 2021 15:13
Suasana uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama di SDN Cipinang Melayu 08 pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemerintah Provinsi DKI melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 85 sekolah mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Skema yang akan diterapkan adalah pembelajaran tatap muka secara bergantian di dalam ruangan maksimum 50 persen dari kapasitas ruangan. Kepala Sudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Timur, Putoyo saat ditemui CNBC Indonesia mengatakan
Foto: Suasana uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama di SDN Cipinang Melayu 08 pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai Sekolah tatap muka terbatas belum aman dilakukan di Indonesia, karena perkembangan kasus Covid-19 yang masih cukup tinggi. Rekomendasi ini dikeluarkan setelah pihak IDAI melakukan kajian terkait pembukaan sekolah dan kegiatan belajar tatap muka terbatas.

"Melihat situasi dan penyebaran Covid-19 di Indonesia, saat ini sekolah tatap muka belum direkomendasikan," ungkap Ketua Umum IDAI Aman B. Pulungan, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (28/04/2021).

Rekomendasi tersebut menurut aman sesuai dengan ketentuan hak anak pada konvensi Hak-hak Anak dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990. Apalagi perkembangan Covid-19 secara nasional kembali meningkat, berdasarkan temuan kasus varian baru dan cakupan vaksinasi yang belum mencapai target. Menurut IDAI kebijakan membuka sekolah atau melangsungkan pembelajaran tatap muka belum aman diterapkan.

"Persyaratan untuk dibukanya kembali sekolah antara lain terkendalinya transmisi lokal yang ditandai dengan positivity rate kurang lebih 5% dan menurunnya tingkat kematian," kata Aman.

Sementara pemerintah pada Maret lalu menyatakan, dengan kumulatif kasus positif 1.482.559 orang per Jumat (26/3) lalu, angka rasio positif atau positivity rate masih di kisaran 11,49%. Sementara dalam sepekan terakhir Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada peningkatan tren kasus kematian 29%.

Namun kalaupun pemerintah tetap melangsungkan pembelajaran tatap muka mulai Juli, Aman meminta pihak sekolah menyiapkan pembelajaran campuran atau blended learning berupa daring dan luring. Dia mengingatkan, siswa yang mengikuti pembelajaran secara daring maupun luring harus menerima perlakuan dan pemenuhan hak yang sama.

"Guru dan sekolah hendaknya mencari inovasi baru dalam proses belajar mengajar. Misalnya memanfaatkan belajar di ruang terbuka seperti taman, lapangan, sekolah di alam terbuka," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan semua sekolah wajib menawarkan opsi belajar tatap muka mulai Juli 2021. Nadiem menegaskan ketika sekolah dibuka, orang tua dan siswa bisa memilih untuk belajar daring maupun luring. Pembelajaran tatap muka juga tidak diperkenankan bagi siswa dengan penyakit komorbid.

Cek halaman berikutnya untuk berita selengkapnya >>>>>>>


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Bunda, Sekolah Tatap Muka di Kota Depok Dibatalkan Ya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular