Internasional

Covid "Meledak" Tapi Singapura Tetap Sekolah Tatap Muka

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 July 2022 16:40
Warga yang memakai masker wajah melewati cakrawala kota selama wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Singapura. (REUTERS/EDGAR SU)
Foto: Warga yang memakai masker wajah melewati cakrawala kota selama wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Singapura. (REUTERS/EDGAR SU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, Suryopratomo, mengungkapkan penanganan Singapura menangkal Covid-19 di sekolah. Menurutnya, meski kasus saat ini tergolong tinggi, pemerintah tetap meminta sekolah memberlakukan pembelajaran offline alias tatap muka.

Suryopratomo menjelaskan bahwa saat Covid-19 pertama kali muncul di negara itu pada Maret 2020, kegiatan belajar mengajar di sekolah sempat dihentikan selama tiga bulan hingga bulan Juli 2020. Namun, pemerintah Singapura akhirnya memutuskan untuk kembali mengizinkan sekolah tatap muka karena dirasa lebih efektif bila dibandingkan dengan sekolah online.

Meski begitu, sejumlah tata cara diberlakukan. Seperti meminta agar sekolah memasang alat pengukur suhu tubuh dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

"Pemerintah Singapura menetapkan kepada anak-anak untuk menjalankan tatap muka karena menilai anak SD dan SMP sosialisasi itu sangat penting dan sekolah tatap muka itu lebih efektif dibandingkan via Zoom," terangnya melalui sebuah pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (6/7/2022).

Suryopratomo juga memaparkan bahwa setelah diterapkannya kembali sekolah tatap muka, terjadi peningkatan kasus Covid-19. Walau begitu, penularan kasus Covid-19 di sekolah-sekolah Singapura tidak begitu meluas.

"Ada peningkatan kasus tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat dan juga bila ada kasus diminta untuk beristirahat di rumah akhirnya kasusnya tidak menyebar lebih cepat," tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga menyebutkan bahwa vaksinasi yang dilakukan Singapura saat ini sudah menyasar anak-anak usia dini. Suryo mengatakan vaksinasi merupakan hal yang dirasa efektif oleh Singapura dalam menekan angka infeksi Covid-19.

"Bahkan anak-anak usia 5 hingga 6 tahun sudah menjalani vaksinasi dan itu dirasa memberikan kekebalan bagi anak," ujarnya.

Singapura kembali melaporkan "ledakan" kasus Covid-19 harian, Selasa. Bahkan infeksi baru mencapai 12.000 lebih.

Negara itu mencatat terdapat 12.784 kasus kemarin. Sebanyak 12.248 kasus adalah infeksi lokal dan sementara 536 impor.

Mengutip Channel News Asia (CNA) yang melansir data Kementerian Kesehatan (MOH), sebanyak 683 pasien dirawat di rumah sakit. Tujuh membutuhkan oksigen.

Ada dua kematian tercatat kemarin. Ini menjadikan jumlah kematian akibat komplikasi virus corona menjadi 1.421.




(sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 di Singapura Mendadak Melonjak, Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular