
Sekolah Dibuka Juli, Nadiem: Kita Tertinggal dari Negara Lain

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan Indonesia terlambat melakukan sekolah tatap muka.
Oleh karena itu, Nadiem menegaskan komitmen pemerintah mendorong sekolah tatap muka dengan menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Tentang Panduan Penyelenggaraan di Masa Pandemi Covid-19.
"Kita ketinggalan dari negara lain. Sebanyak 85% negara di Asia Timur dan Asia lainnya sudah melakukan sekolah tatap muka," ujarnya dalam keterangan pers virtual, Selasa (30/3/2021).
Menurut Nadiem, WHO hingga UNICEF sepakat penutupan sekolah bisa berdampak kepada satu generasi. Tidak hanya ke sisi pendidikan, melainkan juga kesehatan, termasuk kesehatan mental.
"Dan orang tua yang tidak mendapatkan kesempatan ekonomi karena tidak bisa kerja di luar. Yang terjadi di Indonesia ada tren anak putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran apalagi ketika akses tidak tercapai di daerah," kata Nadiem.
"Kita melihat banyak anak yang tidak melihat pernah sekolah dalam PJJ. Banyak anak yang ditarik keluar sekolah dan banyak isu kekerasan domestik yang tidak terdeteksi. Risiko bukan hanya pembelajaran tapi psikososial, dan kesehatan mental sangat rentan. Kita harus mengambil tindakan tegas agar satu generasi tidak tertahan di belakang," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, riset membuktikan pendidik dan tenaga pendidik memiliki kerentanan tinggi terhadap Covid-19, bukan murid-murid.
"Kita tahu bahwa rate infection pada anak secara umum bergejala ringan. Itupun anak memiliki kerentanan lebih rendah, anak semakin kecil kerentanan menularkannya juga lebih kecil," katanya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Via Kampus Mengajar Kemendikbud, Mahasiswa Bisa Dapat Jutaan!