
Seseram Apa Corona India? Seram Banget!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kabar buruk yang menghampiri Indonesia. Kali ini tentang wabah Covid-19. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengatakan bahwa mutan virus Corona seperti di India telah datang ke dalam negeri.
Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/4/2021), Menkes BGS mengatakan sudah ada 10 orang yang terinfeksi virus mutan tersebut. Para korban tersebar di tiga provinsi yaitu Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.
Enam dari sepuluh kasus tersebut merupakan kasus impor dari luar negeri, sisanya merupakan kasus transmisi lokal. Saat ini di India sedang gempar kasus infeksi akibat mutan baru virus yang menyebabkan wabah Covid-19 tersebut.
Varian baru virus Corona ini disebut sebagai 'double mutant'. Seperti namanya, virus yang merebak di India ini memiliki dua jenis mutasi. Menurut pemerintah India, virus dengan mutasi ganda ini memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi dan bisa lolos dari sistem imun manusia.
Jenis mutan ganda dari India tersebut dinamai E484Q and L452R yang menggemparkan. Kebetulan ditemukannya mutasi pada virus tersebut juga dibarengi dengan kenaikan signifikan kasus infeksi Covid-19 di India.
Hanya dalam satu bulan rata-rata kasus harian di India melonjak sampai 7x. Sebulan lalu rata-rata kasus infeksi harian Covid-19 di India tercatat mencapai 44 ribu kasus. Namun sekarang angkanya sudah mendekati 300 ribu kasus per hari.
Tidak hanya kasus infeksi saja yang meningkat. Angka kematian akibat Covid-19 juga ikut melesat. Dalam kurun waktu sebulan, angka kematian harian Covid-19 di India melonjak hampir 10x.
Padahal di saat yang sama India juga termasuk negara yang terus menggenjot program vaksinasi. Apakah lonjakan kasus infeksi yang terjadi di India tersebut diakibatkan oleh virus mutan?
Dr Rakesh Mishra, direktur Center for Cellular and Molecular Biology (CCMB) yang berbasis di Hyderabad, memberi BBC International bahwa "varian ganda" telah ditemukan pada 20% kasus di Maharashtra, yang telah mengalami lonjakan besar pada infeksi yang dilaporkan .
"Satu kecurigaan adalah bahwa varian ini adalah penyebab gelombang kedua infeksi India. Saya katakan tidak, 80% dari sampel yang kami susun tidak memiliki kombinasi mutan ini. Mutan ini hanya dikaitkan dengan 230 kasus di Maharashtra dari sekian ribu sampel yang diurutkan," ujarnya sebagaimana dilaporkan BBC.
Bagaimanapun juga masuknya varian baru Covid-19 di Indonesia tetap harus diwaspadai. Kewaspadaan tetap harus digenjot. Pemetaan genomik terhadap seluruh jenis virus Corona yang ada di Indonesia harus segera dilakukan.
Dengan adanya mutasi tak lantas vaksin menjadi tidak efektif sama sekali. Vaksinasi masih tetap dibutuhkan dan harus terus digenjot. Namun yang tak boleh luput adalah jangan sampai kendor dalam menerapkan kebijakan 3T (testing, tracing, treatment) serta 3M (menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Varian Corona India yang Ganas Menyebar ke 49 Negara