Apa Kabar Tol Laut Jokowi?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 April 2021 09:50
Ilustrasi Tol laut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Tol laut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program Tol Laut sudah diluncurkan sebagai program unggulan pemerintah sejak 2015. Saat ini sudah ada penambahan menjadi 106 pelabuhan.

Dalam dua tahun terakhir ada peningkatan sebanyak 34 pelabuhan. Selain itu, pada tahun ini juga terdapat penambahan trayek tol laut menjadi 30 trayek.

"Program tol laut ini memang harus kita lakukan dengan sistematis dan konsisten. Saya melihat bahwa ada dua daerah yang sudah berhasil melaksanakan ini. Yaitu Morotai dan Dobo," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi, dikutip Senin (26/4/21).

"Mengapa dikatakan berhasil? karena ada suatu keseimbangan antara muatan barang yang dibawa dari Surabaya maupun sebaliknya. Saya ingin daerah lain bisa mencontoh keberhasilan ini."

Adapun mayoritas awal pergerakan tol laut adalah dari Surabaya. Dari 30 pergerakan tol laut yang ada saat ini, sebanyak 16 kapal pergerakannya berasal dari surabaya.

BKS mengungkapkan, tujuan dari program tol laut adalah untuk mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia. Serta untuk melancarkan distribusi logistik, khususnya kebutuhan pokok, ke daerah tertinggal, terluar, terdalam dan perbatasan (3TP).

Adanya program ini harus bisa dinikmati oleh banyak pihak. Para operator baik Pelindo I sampai dengan IV, Pelni, dan operator lainnya harus memberikan kesempatan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa memanfaatkan pengiriman barangnya melalui kapal tol laut.

"Saya sudah minta Dirjen Perhubungan Laut untuk mengkoordinasikan ini bersama para operator. Kita ingin fasilitasi para pelaku UMKM dengan baik, agar mereka juga bisa mendapatkan manfaat dari subsidi yang diberikan pemerintah melalui program tol laut," katanya.

Dengan memfasilitasi para pelaku UMKM untuk memanfaatkan pengiriman barangnya dengan kapal tol laut, akan semakin meningkatkan eksistensi dan daya saing produk/barang UMKM.

"Lebih dari 50 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. Kalau kita bisa fasilitasi dengan baik. Daya saing mereka akan bertambah karena subsidi (tol laut) diterima langsung oleh saudara kita para pelaku UMKM," sebut BKS.

Ia juga meminta para operator untuk memikirkan skema bagi UMKM agar bisa memanfaatkan pengiriman barangnya melalui kapal tol laut.

"Para pelaku UMKM tidak mungkin memborong 1 kontainer. Untuk itu perlu dipikirkan suatu cara seperti membuat suatu paket, misalnya: paket 100 kg, atau paket 500 kg. Artinya di dalam satu kontainer 20 ton itu, bisa dikumpulkan beberapa barang dari para pelaku UMKM," ungkapnya.

BKS tidak ingin kapal tol laut dimonopoli suatu perusahaan tertentu, sehingga para pelaku UMKM yang sesungguhnya membutuhkan subsidi dari program tol laut tidak mendapatkan subsidi tersebut.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf! Tanggul Laut Raksasa di DKI Jakarta Nasibnya Tak Jelas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular