
Opa Biden Tebar Mimpi Buruk ke Orang Kaya AS, Pajak Naik!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merencanakan kenaikan pajak atas capital gain untuk orang kaya di Amerika. Pajak akan naik menjadi hingga 43,3%.
Dalam proposalnya, rata-rata kenaikan pajak akan sebesar 39,6% bagi mereka yang berpenghasilan US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,5 miliar (asumsi Rp 14.500/US$) atau lebih. Ini akan naik 20% dari saat ini.
Menurut sumber yang dikutip Reuters, ini untuk mendanai stimulus US$ 1 triliun (Rp 14,553 triliun) "Rencana Keluarga Amerika". Dana disalurkan untuk penitipan anak, pendidikan pra-taman kanak-kanak hingga cuti berbayar untuk pekerja.
Rencana tersebut menjadi salah satu cari Gedung Putih untuk merombak sistem pajak AS. Biden ingin membuat orang kaya serta perusahaan besar membayar lebih dan membantu membayar tagihan.
Ini akan menjadi tarif pajak tertinggi atas keuntungan investasi, yang sebagian besar dibayarkan oleh orang Amerika terkaya, sejak 1920-an. Angka tersebut tidak melebihi 33,8% di era pasca-Perang Dunia Kedua.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan mengatakan pemerintah belum menyelesaikan rencana tersebut. Tetapi menekankan tekad Biden untuk membuat orang kaya dan perusahaan membayar program baru.
"Pandangannya adalah bahwa itu harus berada di belakang ... orang Amerika terkaya yang mampu membelinya dan perusahaan serta bisnis yang mampu membelinya," kata Psaki, menambahkan Biden dan tim ekonominya tidak yakin tindakan tersebut akan berdampak negatif pada investasi di AS.
Program "Rencana Keluarga Amerika" diharapkan mencakup langkah yang bertujuan membantu pekerja AS mempelajari keterampilan baru, memperluas subsidi untuk penitipan anak. Termasuk membuat biaya kuliah perguruan tinggi gratis untuk semua.
Proposal itu akan terpisah dari paket infrastruktur senilai US$ 2,3 triliun yang dikenal sebagai "Rencana Pekerjaan Amerika". Program itu akan didanai oleh kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 28%.
Anggota parlemen Gedung Putih dan Demokrat mengesahkan paket bantuan Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun pada Maret lalu. Di sisi lain, pajak atas capital gain sangat penting bagi bursa saham AS Wall Street karena menentukan seberapa besar sebagian dari penjualan ekuitas dikumpulkan oleh pemerintah federal.
Akibat rencana Biden, saham anjlok dalam penutupan perdagangan pada Kamis (22/4/2021), dengan Indeks S&P 500 turun 1%, setelah naik 0,2% sebelumnya. Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite keduanya mundur dengan besaran yang sama.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekad Biden Sudah Bulat, Pajak Crazy Rich AS 'To the Moon'
