Internasional

Awas! Wall Street "Kebakaran" Gegara Biden, Dow Jones Jeblok

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 April 2021 06:31
People walk by a Wall Street sign close to the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kebakaran. Laporan bahwa Presiden Joe Biden akan menaikkan pajak atas capital gain para "crazy rich" menjadi penyebab.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 321,41 poin atau sekitar 1% ke 33.815,90. Saham-saham blue chip mengalami penurunan hingga 420 poin.

Sementara S&P 500 menghapus kenaikan dan ditutup 0,9% lebih rendah ke 4.134,98. Nasdaq Composite turun 0,9% ke 13.818,41.

Sebelumnya Bloomberg melaporkan bahwa Biden tengah merencanakan kenaikan pajak tambahan penghasilan ini setinggi 43,4% untuk orang kaya Amerika. Proposal tersebut menyebut kaum miliuner AS yang berpenghasilan US$ 1 juta akan dikenai kenaikan pajak 39,6% atau naik 20% dari saat ini.

Melansir CNBC International, hal ini didapat dari sumber media tersebut. Reuters dan New York Post juga mengonfirmasi hal ini.

"Proposal Biden secara efektif menggandakan tarif pajak capital gain pada US$ 1 juta penerima pendapatan," kata Jack Ablin, mitra pendiri dan CIO Cresset Capital Management.

"Itu adalah kenaikan biaya yang cukup besar bagi investor jangka panjang. Harapkan penjualan tahun ini jika investor merasa proposal tersebut memiliki peluang menjadi undang-undang tahun depan."

Saham Tesla dan Amazon, turun 3,3% dan 1,6%. Tesla dimiliki miliuner Elon Musk, sementara Amazon dipunyai orang terkaya dunia saat ini, Jeff Bezos.

"Pasar sangat terkonsentrasi pada sejumlah kecil nama pertumbuhan," kata Mark Yusko, CEO & CIO Morgan Creek Capital Management.

"Saham-saham tersebut telah mendorong sebagian besar keuntungan selama beberapa tahun terakhir dan banyak investor memperoleh keuntungan yang signifikan pada harga saat ini."

"Ketakutan tingkat capital gain yang lebih tinggi dapat memotivasi penjualan nama-nama tersebut dan memicu koreksi pasar, sehingga beberapa investor akan mencoba dan menjalankan potensi pergerakan tersebut dengan menjual atau melakukan hedging melalui short selling. "

Sebelum berita itu muncul, rata-rata indeks saham diperdagangkan sedikit lebih tinggi karena investor mencermati pendapatan perusahaan dan data ekonomi. Klaim pengangguran mingguan AS yang dilaporkan kemarin misalnya, lebih baik dari perkiraan, yakni 547.000 dari perkiraan 603.000.

Meski demikian, kekhawatiran akan kenaikan pajak atas capital gain dilihat analis lain berlebihan. Karena Partai Demokrat yang mendukung Biden, hanya memiliki mayoritas kecil suara di Senat dan DPR, yang dapat membuat sulit untuk menyetujui proposal agresif apa pun.

Capital gain adalah istilah untuk menyebut keuntungan yang didapatkan oleh pelaku usaha dalam penjualan aset modal (investasi). Di mana aset modal tersebut memiliki harga jual yang lebih tinggi daripada harga belinya.

Aset modal sebagaimana tersebut di atas dapat berupa investasi tertentu. Termasuk saham, reksa dana, properti, bisnis, atau investasi lainnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular