Warga Bumi Harus Suntik Ulang Vaksin Covid Setiap Tahun?

roy, CNBC Indonesia
16 April 2021 13:40
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan masyarakat 'kemungkinan' akan membutuhkan suntikan penguat vaksin (booster) 12 bulan usai vaksinasi. Bahkan ada kemungkinan setiap orang perlu melakukan vaksinasi virus corona setiap tahun.

"Skenario yang mungkin terjadi adalah kemungkinan akan ada kebutuhan untuk dosis ketiga, antara 6-12 bulan dan kemudian akan ada vaksinasi ulang tahunan, tetapi semua itu perlu dikonfirmasi. Dan sekali lagi, varian baru corona akan memainkan peran kunci," ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (16/4/2021).

"Sangat penting untuk menekan kumpulan orang yang rentan terhadap virus Covid-19," ungkap Bourla.

Komentar itu muncul setelah CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky mengatakan orang mungkin perlu divaksinasi Covid-19 setiap tahun, seperti suntikan flu musiman.

Para peneliti sendiri masih belum tahu berapa lama perlindungan terhadap virus bertahan setelah seseorang divaksinasi penuh.

Sebelumnya, penasihat Joe Biden untuk penanganan Covid-19, David Kessler, mengatakan warga Amerika harus bersiap untuk menerima suntikan penguat untuk melindungi diri dari virus korona.

David Kessler mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa vaksin resmi saat ini sangat protektif tetapi varian baru corona dapat "menantang" keefektifan suntikan.

"Kami tidak tahu segalanya saat ini," ujarnya. "Kami sedang mempelajari respons ketahanan antibodi. Kelihatannya kuat tetapi ada beberapa penurunan dari itu dan tidak diragukan lagi tantangan varian ... mereka membuat vaksin ini bekerja lebih keras. Jadi saya pikir untuk tujuan perencanaan, saya pikir kita harus meningkatkan. "

Pada Februari, Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka sedang menguji dosis ketiga vaksin Covid-19 mereka untuk lebih memahami tanggapan kekebalan terhadap varian baru Covid-19.


(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular