
Pulihkan Ekonomi, Jokowi Sudah Kucurkan Dana Rp 134,7 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 16 April 2021 mencapai Rp 134,07 triliun.
Realisasi tersebut, kata Sri Mulyani sudah mencapai 19,2% dari pagu anggaran PEN 2021 yang sebesar Rp 699,43 triliun.
"Kalau dibandingkan bulan Februari Rp 24,36 triliun, ini kenaikan yang sangat tinggi," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/4/2021).
Sri Mulyani merinci, anggaran kesehatan mencapai Rp 18,59 triliun atau 11% dari pagu anggaran yang mencapai Rp 175,52 triliun. Anggaran tersebut, digunakan untuk diagnostic testing dan tracing, biaya perawatan 99 ribu pasien, insentif tenaga kesehatan, hingga program vaksinasi.
Pada program perlindungan sosial realisasinya mencapai Rp 47,92 triliun atau 32% dari pagu yang disediakan Rp 150,88 triliun. Anggaran digunakan untuk program PKH, kartu sembako, bansos tunai, BLT desa, kartu Prakerja, hingga bantuan kuota internet.
Kemudian, pada program prioritas mencapai Rp 14,9 triliun dari Rp 125,17 triliun. "Terutama untuk program-program padat karya yang telah menciptakan 272 ribu tenaga kerja, kemudian untuk membantu sektor pariwisata, ketahanan pangan, ICT, dan kawasan industri," tuturnya.
Dukungan terhadap UMKM, Sri Mulyani mengatakan, realisasinya sebesar Rp 37,71 triliun atau 20% dari pagu Rp 191,13 triliun.
Adapun realisasi dari insentif usaha sebesar Rp 14,95 triliun atau 26% dari pagu yang disediakan yaitu Rp 56,72 triliun.
"Insentif usaha dalam bentuk insentif perpajakan PPh 21 untuk 88.235 pekerja, PPh Final UMKM 248.275 wajib pajak UMKM, PPh 22 Impor untuk 14.877 wajib pajak, dan PPh 25 untuk 63.530 wajib pajak, serta PPN yang pengembaliannya didahulukan untuk 367 wajib pajak," jelas Sri Mulyani.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Pemulihan Sudah 70%, Ekonomi Mulai Pulih?
