
Anggaran Pemulihan Sudah 70%, Ekonomi Mulai Pulih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, hingga 14 Desember 2020, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah sebesar Rp 483,62 triliun. Realisasi ini mencapai 70% dari total anggaran Rp 695,2 triliun.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Desember yang berisi kinerja hingga akhir November 2020.
"Sekarang sudah sampai dengan 14 Desember kemarin ini realisasinya sudah mencapai hampir 70%," ujarnya, Senin (21/12/2020).
Adapun anggaran PEN ini difokuskan pada enam klaster mulai dari Kesehatan hingga bantuan untuk Pemerintah Daerah.
Pertama, Kesehatan sudah terealisir Rp 47,05 triliun. Realisasi ini tercapai 47% dari total pagu Rp 99,5 triliun. Anggaran ini ditujukan untuk insentif tenaga Kesehatan hingga pengadaan APD.
Kedua, perlindungan sosial telah terealisasi Rp 217,16 triliun dari total anggaran Rp 230,21 triliun. Ini diberikan melalui berbagai bantuan kepada masyarakat seperti bansos sembako hingga BLT tunai kepada masyarakat miskin yang terdampak pandemi Covid-19.
Ketiga, Sektoral K/L dan Pemda telah terealisasi Rp 55,68 triliun atau capai 82% dari total anggaran Rp 67,86 triliun. Anggaran ini ditujukan untuk pemberian hibah ke Pemda untuk pemulihan sektor pariwisatanya hingga program padat karya.
Keempat, dukungan bagi UMKM yang telah terealisasi Rp 106,46 triliun atau 92% dari total anggaran Rp 116,31 triliun. Ini diberikan untuk membantu permodalan UMKM serta memberikan subsidi bunga.
Kelima, untuk pembiayaan Korporasi telah terealisasi Rp 8,16 triliun atau baru 13% dari total anggaran Rp 60,73 triliun. Anggaran ini digunakan untuk mendukung korporasi melalui BUMN seperti pemberian PMN.
Keenam, untuk insentif usaha telah terealisir Rp 49,12 triliun atau 41% dari total pagu anggaran sebesar Rp 120,61 triliun. Anggaran ini diperuntukkan membantu pelaku usaha dengan memberikan insentif perpajakan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemulihan Ekonomi Tak Mulus, Pemerintah Pusing Soal Data!