
Wahai Warga Bumi, Siap-siap Disuntik Dosis ke-3 Vaksin Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana suntikan ketiga dosis vaksin virus corona (Covid-19) makin bergulir. Kepala petugas medis BioNTech mengatakan kekebalan dua dosis berkurang terhadap virus.
Bahkan, kata dia, orang-orang perlu mendapatkan vaksinasi setiap tahun, seperti halnya vaksin flu musiman. Sebelumnya bersama Pfizer, BioNTech membuat vaksin corona yang memiliki keampuhan 91% melawan virus dengan kemampuan melawan gejala parah selama enam bulan.
![]() A Palestinian medic displays a vial of the Moderna COVID-19 vaccine, at the health ministry, in the West Bank city of Bethlehem, Wednesday, Feb. 3, 2021. The Palestinian Authority has administered its first known coronavirus vaccinations after receiving several thousands of doses of the Moderna vaccine from Israel. The Pfizer-BioNTech and AstraZeneca vaccines will be provided in the coming weeks through COVAX, a World Health Organization program designed to help poor countries acquire vaccines. (AP Photo/Nasser Nasser) |
"Kami melihat indikasi untuk ini," kata Dr. Ozlem Tureci saat wawancara dengan CNBC Internasional, Rabu (21/4/2021).
"Kami melihat memudarnya respons imun ini juga pada orang yang baru saja terinfeksi dan itu juga sepertinya dengan vaksin."
Pernyataannya bukan tanpa alasan. Mutasi virus yang menyebabkan varian baru menjadi penyebab.
Beberapa varian diketahui mengandung mutasi ganas E484 K alias "Eek" yang membuat corona lebih mudah menular, termasuk ke kelompok muda dan anak-anak. Bahkan beberapa vaksin disebut tak efektif melawan varian hasil mutasi itu.
Sebelumnya CEO Pfizer Albert Bourla juga mengatakan hal ini. Ia mengatakan orang-orang sepertinya membutuhkan suntikan ketiga dari vaksin, 12 bulan setelah menerima dua dosis vaksin.
Halaman 2>>>
Sebenarnya, hal yang sama juga pernah diutarakan perusahaan pembuat vaksin asal China Coronavac, Sinovac. Entitas itu mengatakan tengah membuat penelitian kemungkinan suntikan vaksin dosis ketiga untuk memperkuat efikasi vaksin.
"Kami sekarang menganalisa data tingkat perlindungan setelah enam bulan termasuk melakukan eksperimen dalam memberikan suntikan ketiga pada penerima untuk melihat apakah ada peningkatan proteksi lebih tinggi. Beberapa hasilnya diharapkan akan segera keluar," kata CEO Sinovac, Yin Weidong.
Sebelumnya, dalam sebuah studi di Chile oleh University of Chile dilaporkan bahwa vaksin Sinocac hanya 56,5% efektif melawan corona dua minggu setelah dosis kedua diberikan. Sementara jika hanya mendapat satu suntikan, efikasi hanya 3%.
Akibat hal ini, pemerintah Chile sendiri sedang mempertimbangkan untuk memberikan suntikkan dosis ketiga bagi masyarakat. Langkah serupa juga telah dipertimbangkan oleh negara lainnya seperti Uni Emirat Arab (UEA).
Di Indonesia sendiri, vaksin Sinovac telah digunakan dalam kampanye vaksinasi nasional. Menurut rilis yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, vaksin itu ampuh 65,3% dalam melawan virus corona.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga Bumi Siap-siap Disuntik Vaksin 3 Kali, Ini Alasannya
