
Jokowi Mau Ekonomi Tumbuh 7% & Keluar dari Resesi, Bisakah?

So, kalau tumbuh positif pasti ekonomi Indonesia bakal tumbuh positif pada kuartal II-2021. Sekarang yang jadi soal adalah angkanya. Apakah akan setinggi target Jokowi?
Bisa saja, tetapi tidak akan mudah. Sebab walau ada low base effect, tetapi secara riil kunci dari pertumbuhan ekonomi masih belum kuat: mobilitas. Meski sudah ada perbaikan, tetapi mobilitas masih jauh dari kata normal.
Mengutip data Covid-19 Community Mobility Reports dari Google, rata-rata kunjungan warga Indonesia di pusat perbelanjaan ritel dan lokasi wisata adalah 33,79% di bawah normal. Sementara pada 1-11 April 2021, rata-rata tingkat kunjungan masih 9,55% di bawah normal. Sudah jauh membaik meski belum seperti hari-hari sebelum pandemi.
Sementara rata-rata kunjungan warga di rumah pada kuartal I-2020 adalah 15,44% di atas normal. Pada 1-11 April 2021 sudah turun menjadi 3,64% di atas normal. Artinya, masih ada warga yang memilih untuk #dirumahaja agar tidak tertular virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Agar masyarakat merasa aman dan nyaman beraktivitas di luar rumah, kuncinya adalah vaksin. Jika efektif, vaksin akan memberikan kekebalan untuk melawan serangan virus corona.
Indonesia sudah memulai program vaksinasi anti-virus corona pada 13 Januari 2021. Per 12 April 2021, Our World in Data mencatat sudah 5,32 juta warga yang mendapatkan vaksinasi penuh (dua dosis). Indonesia berada di peringkat tujuh dunia.
![]() |
Risiko tertular dan menulari Covid-19 bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh jauh lebih rendah ketimbang orang-orang yang belum diimunisasi. Tingkat efikasi (kemanjuran) vaksin CoronaVac yang dipakai sebagai andalan di Indonesia adalah 65,3%. Artinya, mereka yang sudah mendapatkan dosis penuh vaksin ini 65,3% lebih terlindungi dari serangan virus corona.
Oleh karena itu, mulai muncul wacana agar orang-orang yang sudah divaksin penuh dan mendapatkan sertifikat bisa lebih bebas dalam beraktivitas. Toh risiko mereka untuk tertular lebih kecil sehingga tidak adil jika diperlakukan sama seperti orang yang belum divaksin.
Saat ini sudah ada lebih dari 5 juta orang di Indonesia yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh dan jumlahnya pasti akan terus bertambah. Andai 5 juta orang ini sudah boleh 'diumbar', maka diharapkan bisa mendorong kegiatan ekonomi karena mereka sudah bisa pergi ke luar kota tanpa hambatan, menginap di hotel tanpa harus tes, dan sebagainya.
Belum lama ini, beredar kabar bahwa para menteri ekonomi ASEAN sedang mengusulkan sertifikat vaksin digital bersama. Tujuannya adalah untuk mempercepat pembukaan kembali sektor pariwisata yang terpukul akibat pandemi Covid-19.
Well, mungkin agak kontroversial, tetapi kebijakan ini layak dipertimbangkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Sebab kalau mobilitas masyarakat masih jauh dari kata normal, maka target pertumbuhan ekonomi 7% yang diusung Jokowi akan lebih sulit terwujud.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)