Yakin Deh, Ekonomi RI Bakal Meroket di Kuartal II!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 April 2021 13:38
Warga melakukan perjalanan dengan kereta api di Stasiun Senen
Foto: Warga melakukan perjalanan dengan kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, (9/4/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) membawa kabar gembira. MH Thamrin melaporkan aktivitas manufaktur Tanah Air meningkat pada kuartal I-2021 dan kemungkinan semakin tokcer pada kuartal II-2021.

Dalam keterangan tertulis yang dirilis Rabu (14/4/2021), Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI) berada di 50,01%. Naik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 47,09%.

Seperti halnya PMI manufaktur versi IHS Markit, PMI-BI juga menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Angka di atas 50 menunjukkan industri manufaktur sedang dalam fase ekspansi.

"Peningkatan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi yang berada dalam fase ekspansi. Secara subsektor, mayoritas responden mencatat perbaikan kinerja pada triwulan I-2021, terutama subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau, subsektor Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet, dan subsektor Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki yang sudah berada pada fase ekspansi," sebut keterangan tertulis BI.

Pada kuartal II-2021, kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan meningkat dan terus berada dalam fase ekspansi. PMI-BI pada kuartal II-2021 diperkirakan sebesar 55,25%.

"Peningkatan PMI-BI didorong oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi yang berada pada fase ekspansi. Selain itu, seluruh sub-sektor diprakirakan akan berada pada fase ekspansi, terutama subsektor Kertas dan Barang Cetakan, subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau, serta subsektor Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet. Responden memprakirakan peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan pada bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri," lanjut keterangan tertulis BI.

Halaman Selanjutnya --> Ekonomi Kuartal II-2021 Bakal Terbang Tinggi

Industri manufaktur adalah tulang punggung perekonomian nasional. Sektor ini menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi lapangan usaha. Jadi kalau sektor manufaktur tumbuh, maka ekonomi secara keseluruhan juga akan terdorong.

Dengan prospek peningkatan kinerja industri manufaktur, ada harapan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 bisa lumayan tinggi. Apalagi kala dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), pasti akan meroket.

Selain karena ekonomi memang membaik, perlu dicatat bahwa kuartal II-2020 adalah titik nadir. Kala itu, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) sedang hangat-hangatnya yang membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas.

Pada kuartal II-2020, PDB Indonesia terkontraksi alias tumbuh negatif 5,32% yoy. Ini menjadi yang terparah sejak 1998.

Jadi kalau ekonomi kuartal II-2021 membaik sedikit saja tentu akan terjadi pertumbuhan yang signifikan. Dalam dunia statistik, fenomena semacam ini disebut low base effect.

Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa setelah setahun lebih pandemi mendera kini keadaan sudah lebih baik meski masih jauh dari kata ideal. Kehadiran vaksin anti-virus corona membuat masyarakat mulai percaya diri untuk beraktivitas di luar rumah.

Mengutip data Covid-19 Community Mobility Reports keluaran Google, rata-rata tingkat kunjungan warga ke tempat kerja selama kuartal II-2020 adalah 29,65% di bawah normal. Seiring waktu, tingkat kunjungan ke tempat kerja semakin tinggi walau masih cukup jauh dari normal.

Pemerintah juga sedikit demi sedikit sudah mulai membuka 'keran' aktivitas publik. Dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro IV, kegiatan belajar-mengajar sudah bisa dilakukan tatap muka. Aktivitas seni-budaya juga sudah diizinkan dengan kapasitas maksimal 25%, sebelumnya tidak boleh sama sekali.

coronaFoto: KPCPEN
corona

Ini membuat keyakinan masyarakat dan pelaku usaha semakin membaik. Aktivitas masyarakat yang perlahan menuju normal memberi harapan bahwa kebangkitan ekonomi nyata adanya, bukan kaleng-kaleng.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular