Yakin Deh, Ekonomi RI Bakal Meroket di Kuartal II!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 April 2021 13:38
Warga melakukan perjalanan dengan kereta api di Stasiun Senen
Foto: Warga melakukan perjalanan dengan kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, (9/4/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Industri manufaktur adalah tulang punggung perekonomian nasional. Sektor ini menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi lapangan usaha. Jadi kalau sektor manufaktur tumbuh, maka ekonomi secara keseluruhan juga akan terdorong.

Dengan prospek peningkatan kinerja industri manufaktur, ada harapan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 bisa lumayan tinggi. Apalagi kala dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), pasti akan meroket.

Selain karena ekonomi memang membaik, perlu dicatat bahwa kuartal II-2020 adalah titik nadir. Kala itu, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) sedang hangat-hangatnya yang membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas.

Pada kuartal II-2020, PDB Indonesia terkontraksi alias tumbuh negatif 5,32% yoy. Ini menjadi yang terparah sejak 1998.

Jadi kalau ekonomi kuartal II-2021 membaik sedikit saja tentu akan terjadi pertumbuhan yang signifikan. Dalam dunia statistik, fenomena semacam ini disebut low base effect.

Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa setelah setahun lebih pandemi mendera kini keadaan sudah lebih baik meski masih jauh dari kata ideal. Kehadiran vaksin anti-virus corona membuat masyarakat mulai percaya diri untuk beraktivitas di luar rumah.

Mengutip data Covid-19 Community Mobility Reports keluaran Google, rata-rata tingkat kunjungan warga ke tempat kerja selama kuartal II-2020 adalah 29,65% di bawah normal. Seiring waktu, tingkat kunjungan ke tempat kerja semakin tinggi walau masih cukup jauh dari normal.

Pemerintah juga sedikit demi sedikit sudah mulai membuka 'keran' aktivitas publik. Dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro IV, kegiatan belajar-mengajar sudah bisa dilakukan tatap muka. Aktivitas seni-budaya juga sudah diizinkan dengan kapasitas maksimal 25%, sebelumnya tidak boleh sama sekali.

coronaFoto: KPCPEN
corona

Ini membuat keyakinan masyarakat dan pelaku usaha semakin membaik. Aktivitas masyarakat yang perlahan menuju normal memberi harapan bahwa kebangkitan ekonomi nyata adanya, bukan kaleng-kaleng.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular