
Transisi Listrik Blok Rokan Masih Alot, Begini Opsi Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses transisi Blok Rokan, Riau, dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero) kini terkendala pembangkit listrik mengingat kebutuhan listrik di sana selama ini dipasok oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).
PT Mandau yang menjadi pemasok kebutuhan listrik di Blok Rokan, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Chevron Standar Limited (CSL), tidak mau menyerahkan begitu saja pembangkitnya.
Sebab itu Pertamina sudah melakukan komunikasi dengan PT PLN (Persero) mengenai penyediaan tenaga listrik. Bahkan Memorandum of Understanding (MoU) sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Direktur Strategic Planning & Business Development, Upstream Subholding Pertamina John Simamora mengatakan jika proses di PLN belum rampung saat masa transisi di Agustus 2021, maka Pertamina akan mengambil langkah contract mirroring.
"Plan-nya kami kalau misalnya proses di PLN belum mencapai waktu transfer Agustus, jalan terakhirnya kalau data terakhir PLN belum bisa diambil alih Agustus kita tentu akan mirroring contract," paparnya dalam Webinar Pengamanan Aset Negara dan Keberlanjutan Pasokan Listrik di Blok Rokan, Kamis, (08/04/2021).
Menurutnya langkah ini sama halnya dengan kontrak-kontrak lain di mana produksi yang diutamakan.
"Sama halnya dengan kontrak-kontrak lain kita mengutamakan produksi," tegasnya.
Mengenai harga listrik menurutnya tidak akan terjadi banyak terjadi perubahan.
"Karena bisa jadi sebenarnya costnya selama ini seharusnya tidak segitu," tuturnya.
NEXT: Update Transisi Blok Rokan
