Internasional

Awas Migas & Batu Bara, Ada "Ancaman" US$2 T dari Biden!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 April 2021 11:30
Ilustrasi produksi minyak oil migas
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)

Sebagai negara dengan perekonomian nomor wahid di dunia, AS masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Menurut catatan EIA, pada tahun 2019, 80% produksi energi dalam negeri berasal dari bahan bakar fosil, dan 80% konsumsi energi dalam negeri bersumber dari bahan bakar fosil.

Pangsa produksi energi total AS dari bahan bakar fosil mencapai puncaknya pada tahun 1966 pada 93%. Total produksi bahan bakar fosil terus meningkat, tetapi produksi juga meningkat untuk sumber bahan bakar non-fosil seperti tenaga nuklir dan energi terbarukan.

Akibatnya, bahan bakar fosil menyumbang sekitar 80% dari produksi energi AS dalam satu dekade terakhir. Sejak 2008, produksi minyak mentah AS, gas alam kering, dan cairan pabrik gas alam (NGPL) telah meningkat masing-masing sebesar 15 kuadriliun British thermal unit (quads), 14 quads, dan 4 quads.

Kenaikan ini lebih dari sekedar mengimbangi penurunan produksi batu bara, yang telah turun 10 quads sejak puncaknya pada tahun 2008.

Pada tahun 2019, produksi energi A.S. melebihi konsumsi energi untuk pertama kalinya sejak 1957, dan ekspor energi AS melampaui impor energi untuk pertama kalinya sejak 1952.

Impor bersih energi AS sebagai bagian konsumsi mencapai puncaknya pada tahun 2005 sebesar 30%. Meskipun impor bersih energi turun di bawah nol pada tahun 2019, banyak kawasan di Amerika Serikat masih mengimpor energi dalam jumlah yang signifikan.

Sebagian besar perdagangan energi AS berasal dari minyak bumi (minyak mentah dan produk minyak bumi), yang menyumbang 69% dari ekspor energi dan 86% impor energi pada tahun 2019.

Sebagian besar minyak mentah yang diimpor diproses oleh kilang AS dan kemudian diekspor sebagai produk minyak bumi . Produk minyak bumi menyumbang 42% dari total ekspor energi AS pada 2019.

Pangsa total konsumsi energi AS yang berasal dari bahan bakar fosil telah turun dari puncaknya sebesar 94% pada tahun 1966 menjadi 80% pada tahun 2019. Jumlah total bahan bakar fosil yang dikonsumsi di Amerika Serikat juga telah turun dari puncaknya yaitu 86 quads pada tahun 2007.

Sejak itu, konsumsi batu bara turun 11 quads. Pada 2019, konsumsi energi terbarukan di Amerika Serikat untuk pertama kalinya melampaui konsumsi batu bara. Penurunan konsumsi batu bara, bersama dengan penurunan konsumsi minyak bumi , lebih dari sekedar mengimbangi peningkatan konsumsi gas alam sebesar.

Sampai di sini bisa dilihat bahwa sekelas AS yang notabene negeri Adikuasa saja masih sangat bergantung pada energi fosil. Bagaimanapun juga jalan Biden untuk mewujudkan mimpinya tidak akan berjalan semulus itu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular