Disebut-sebut Jenderal Pentagon, Emang Prabowo Bahas Apa ya?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
02 April 2021 07:13
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris, pada 22-24 Maret 2020. Kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan RI-Inggris. (Dok: Twittwr @mod_russia)
Foto: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris, pada 22-24 Maret 2020. Kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan RI-Inggris. (Dok: Twittwr @mod_russia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar terbaru datang dari Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Kali ini, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin menyebut nama Prabowo di media sosialnya pada Kamis kemarin (1/4/2021) dini hari WIB.

Penyebutan nama petinggi Partai Gerindra itu bukan tanpa sebab. Purnawirawan bintang empat AS itu pun buka suara mengenai panggilan telepon yang ia lakukan dengan Letnan Jenderal Purnawirawan Prabowo itu.

Keduanya membicarakan hal-hal mengenai keamanan regional, termasuk, kemungkinan kerja sama bilateral di bidang pertahanan maritim.

"Saya melakukan diskusi awalan pagi ini dengan Menteri Pertahanan Indonesia @Prabowo, di mana kami berdiskusi mengenai keamanan maritim kawasan dan peluang untuk mempererat kerjasama pertahanan secara bilateral antara kedua negara," cuit Austin.



Lalu apa saja yang menjadi poin pembicaraan Prabowo dan Lloyd Austin itu?

NEXT: Empat Hal yang Dibahas

Berdasarkan rilis Pentagon, setidaknya ada empat hal yang dibicarakan Prabowo dan Austin.

1. Laut China Selatan (LCS)

Kedua negara sepakat untuk bekerjasama untuk menjaga keamanan dan perdamaian di Laut China Selatan (LCS). Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pentagon John Kirby.

"Menteri Austin dan Menteri Prabowo mendiskusikan keamanan regional termasuk tantangan situasi di Laut China Selatan dan juga kerja sama bilateral di bidang pertahanan," kata Kirby dalam pernyataan pers-nya.

Sebagaimana diketahui, China mengklaim 90% wilayah LCS sebagai kawasan teritorinya. Ini membuat ketegangan terjadi di LCS.

Filipina berseteru dengan sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Filipina, Vietnam dan Brunei. Dengan Indonesia, ketegangan terjadi di Laut Natuna Utara.

2. Myanmar

Selain LCS, isu regional berikutnya yang dibahas adalah Myanmar. Kedua negara sepakat bahwa kekerasan bukanlah langkah yang tepat untuk kemajuan negara itu.

Myanmar dilanda krisis sejak kudeta dilancarkan junta militer 1 Februari lalu. Penggulingan pemerintah sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi, membuat demonstrasi besar-besaran dua bulan ini.

Namun sayangnya, junta bertindak makin keras ke warga. Setidakya lebih dari 500 pendemo meninggal, termasuk anak-anak, dan ribuan pendukung demokrasi ditangkap.

3. Kerja Sama Pertahanan

Dalam panggilan itu AS dan Indonesia sepakat untuk memperkuat kemampuan pertahanan kedua negara secara bersama-sama. Untuk mengimplementasikan kerjasama kedua negara di bidang itu, Austin menyatakan pentingnya digelar latihan bersama pada bulan Agustus mendatang.

"Menhan Austin menekankan pentingnya mengembangkan lebih lanjut hubungan pertahanan antara kedua negara dan menyoroti latihan Angkatan Darat-ke-Angkatan Darat, Garuda Shield, yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus sebagai kesempatan untuk membangun interoperabilitas yang lebih besar antara angkatan bersenjata," tulis sebuah rilis Pentagon.

Sepekan ini, Prabowo tengah gecar mengunjungi sejumlah negara untuk kerja sama alat-alat militer. Teranyar, Prabowo meneken deal kerja sama kemungkinan pembelian senjata dari Jepang awal pekan ini.

4. Belasungkawa Bom Katedral Makassar

Dalam panggilan itu, Austin juga menyampaikan belasungkawa atas serangan teroris yang terjadi di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada, akhir pekan lalu. Kejadian tersebut telah menyebabkan sepasang suami istri pelaku meninggal dunia dan 14 orang lainnya luka.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular