Internasional

Alert! Junta Myanmar Lancarkan Serangan Udara, 6 Tewas

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 April 2021 11:20
Ilustrasi militer Myanmar. AP/
Foto: Ilustrasi militer Myanmar. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan rezim junta militerĀ Myanmar dilaporkan telah melancarkan serangan udara ke sebuah desa. Dalam serangan itu enam warga sipil dilaporkan tewas.

Dikutip Myanmar Now Kamis (1/4/2021), serangan itu terjadi di desa Hteepado di wilayah kota Shwegyin. Wilayah itu saat ini berada dalam kekuasaan milisi Serikat Nasional Karen (KNU).

"Pesawat mulai membombardir desa Hteepado, yang dikendalikan oleh KNU, sekitar pukul 3 sore," ucap milisi itu.

Rezim telah melancarkan banyak serangan sejak Sabtu, ketika KNU merebut pangkalan militer Thee Mu Hta di Mutraw. Serangan balasan selama akhir pekan menewaskan tiga warga sipil dan melukai tujuh lainnya, kata KNU.

KNU sebelumnya merebut markas Thee Mu Hta pada Hari Perlawanan Anti-Fasis, nama baru untuk Hari Angkatan Bersenjata yang diciptakan oleh gerakan anti-kudeta Rezim juga telah menargetkan sekolah-sekolah yang menyebabkan 10.000 orang meninggalkan rumah mereka karena serangan tersebut.

Kondisi di Myanmar telah membuat beberapa milisi etnis menyatakan perang terhadap junta. Sebelumnya tiga milisi etnis,Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), Tentara Aliansi Demokratik Kebangsaan Myanmar dan Tentara Arakan, menyatakan akan bergabung dengan perjuangan para pengunjuk rasa.

Brigjen Tar Bhone Kyaw dari TNLA mengatakan bahwa ketiganya akan segera mengakhiri gencatan senjata dengan militer. "Jika mereka terus membunuh orang, kami tidak punya alasan untuk memperpanjang gencatan senjata sepihak dengan mereka," katanya.

Sementara itu di forum Dewan Keamanan, Utusan PBB untuk Myanmar meminta dunia untuk lebih tegas dan proaktif dalam menurunkan eskalasi di Myanmar yang sudah sangat berdarah ini. Menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), sudah 520 warga sipil tewas selama demo anti militer terjadi dua bulan ini dengan total 2.574 orang ditahan.

Junta militer Myanmar memulai kudeta pada 1 Februari lalu. Kejadian ini diikuti penahanan aktivis pro-demokrasi sekaligus pemimpin de facto negeri seribu pagoda itu, Aung San Suu Kyi. Hal ini membuat negara itu dalam kekacauan setiap harinya karena warga berdemo menuntut kudeta ini dihentikan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Negara Tetangga RI Ini Terancam Perang Saudara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular