
Asuransi Penipu? Tidak Juga! Pahami Manfaat, Bukan Cuannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Para nasabah asuransi di Indonesia mengaduh. Mereka merasa 'terjebak' karena dana investasi yang dijanjikan ternyata jauh panggang dari api.
Umumnya para nasabah itu mengeluh karena investasi mereka menguap. Lho, asuransi kok bisa menjadi investasi?
Itulah yang disebut dengan produk unitlink. Produk ini menggabungkan asuransi dan investasi. Sebagian iuran yang disetorkan oleh nasabah diputar di sektor keuangan sehingga ada iming-iming cuan. Potensi keuntungan ini yang membuat banyak masyarakat lebih memilih unitlink ketimbang asuransi konvensional.
Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Bandar Lampung, Maria Trihartati menceritakan kekecewaannya. Dirinya mengaku sudah bergabung dan menjadi nasabah Prudential selama 6,5 tahun dan tidak memberikan hasil yang sesuai.
"Premi per bulan Rp 350.000. Uang sudah masuk sekitar Rp 27 juta, kembali Rp 9,2 juta," katanya.
Maria juga menjadi nasabah asuransi AIA. Lagi-lagi dia mengaku 'merugi'.
"Kalau AIA saya belinya di sales. Sudah 7 tahun, yang sudah masuk Rp 85 juta kembali Rp 32,6 juta. Premi per bulan Rp 1 juta," katanya.
Seperti yang disebutkan di atas, sebagian setoran nasabah di skema unitlink dipakai untuk berinvestasi di pasar keuangan. Namanya pasar, risiko akan selalu ada dan uang bisa 'hangus' kapan saja.
Apalagi tahun lalu situasi pasar sangat tidak pasti karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sebagai gambaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 4,85% sepanjang 2020. Dalam periode yang sama, rupiah melemah 1,15% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Oleh karena itu, wajar jika uang nasabah unitlink yang diinvestasikan ke pasar 'hilang'. Lha wong pasarnya ambles, tidak heran ada uang-uang yang 'terbakar'.
Halaman Selanjutnya --> Cari Cuan Ada Tempatnya