
Asuransi Penipu? Tidak Juga! Pahami Manfaat, Bukan Cuannya

Well, asuransi memang harusnya diperlakukan seperti asuransi. Memberi perlindungan, proteksi, =jaminan pada saat-saat yang tidak menguntungkan.
Asuransi adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki. Tanpa asuransi, tidak ada 'sandaran' ketika sakit atau ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah polis asuransi jiwa untuk perorangan per akhir 2018 adalah 12,75 juta. Artinya, jumlah penduduk yang sudah dilindungi asuransi masih sangat sedikit mengingat populasi Indonesia mencapai lebih dari 200 juta jiwa.
Jika ingin mendapatkan keuntungan, maka asuransi bukan tempatnya. Keuntungan, bahkan lebih besar, bisa didapat jika masuk ke pasar keuangan.
Apabila berinvestasi di saham atau valuta asing membuat Anda 'senam jantung' dan tidak kuat, maka masih ada pilihan yang lebih tenang. Misalnya reksadana, yang bisa mendatangkan keuntungan meski tidak diapa-apakan.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana di Indonesia hampir selalu naik, kecuali 2020 yang memang sangat luar bisa sekali banget. Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan NAB reksadana adalah 15,46% per tahun. Sangat menggiurkan bukan?
Segala sesuatu ada tempatnya. Kalau mau mencari untung, sebaiknya jangan menggunakan asuransi untuk mendapatkannya.
Asuransi adalah asuransi, sahabat di kala susah. Kalau mau mendapatkan kesenangan, seyogianya di tempat lain saja...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)