
Alert Pak Jokowi, Sektor Ini Hancur Lebur Jika Mudik Dilarang

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja mengatakan jika larangan lebaran berjalan efektif maka banyak masyarakat yang berdiam di Ibu kota Jakarta selama liburan. Hal tersebut menjadi peluang bagi pusat belanja di DKI Jakarta untuk mendapatkan peningkatan jumlah kunjungan dari masyarakat yang akan mengisi liburan lebaran.
"Kemungkinan dari rata-rata kunjungan dapat meningkat 30% pada saat lebaran," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (29/3/2021).
Tapi bukan tanpa tantangan, pusat perbelanjaan melihat daya beli masyarakat belum pulih seutuhnya. Makanya kemungkinan akan dilakukan banyak promosi belanja untuk menggeliatkan pembelian.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah juga berharap dari lebaran dapat meningkatkan konsumsi masyarakat.
"Lebaran dan Puasa itu setiap tahun momentum besar bagi pedagang ritel untuk berjualan. Mau dari pedagang makanan, baju, sepatu elektronik, momen puasa lebaran harus dijaga untuk pemulihan ekonomi," jelas Budihardjo kepada CNBC Indonesia.
Melihat tahun lalu ada pembatasan dari pemerintah. Budi berharap tahun ini kepercayaan konsumen juga meningkat dari adanya vaksinasi, sehingga peritel bisa melakukan investasi. Tapi Peritel belum berani ambil ancang - ancang untuk menambah stok barang karena cash flow peritel terganggu.
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi memandang kalangan menengah atas masih belum yakin untuk belanja. Kelas ini memiliki peran yang besar karena rela spending ke barang - barang yang non esensial.
"Willingness to spend dari kalangan menengah ke atas memang masih bermasalah. Karena mereka masih melihat faktor risiko yang besar," kata Fithra.
Dia melihat konsumsi paling lambat baru meningkat pada semester II 2021. Dengan asumsi orang yang tervaksin sudah semakin banyak, juga program vaksinasi mandiri untuk karyawan berjalan.
(hoi/hoi)[Gambas:Video CNBC]